SUARA INDONESIA, JOMBANG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang bekerja sama dengan Yayasan Smile Train Indonesia mengadakan operasi pasien bibir sumbing dan langit-langit gratis, diikuti 24 pasien.
Diketahui, kegiatan dilaksanakan selama dua hari dimulai tanggal 21-22 Juni 2024, dan dipusatkan di RSUD Jombang.
Direktur RSUD Jombang dr. Ma'murotus Sa'diyah menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen RSUD Jombang dalam memberikan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
"Hari pertama, 24 pasien yang mengikuti operasi menjalani screening terlebih dahulu meliputi cek darah dan kesehatan lainnya. Sedangkan operasinya dilakukan pada hari Sabtu," kata Sa'diyah, Jumat (21/6/2024).
Sa'diyah melanjutkan, sebelum menjalani screening, para pasien mengikuti sosialisasi seputar operasi tersebut. "Sejak pagi para pasien sudah berkumpul di ruang Bung Hatta RSUD Jombang. Adapun peserta paling muda adalah balita usia 2,5 bulan. Sedangkan paling tua berusia 33 tahun," jelasnya.
"Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Jombang, Malang, Nganjuk dan Blitar. Anak-anak yang masih balita digendong oleh ibunya. Sang ibu menyimak prosesi pembukaan bakti sosial itu," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, dokter Eyik sapaan akrab dr. Ma'murotus Sa'diyah ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim medis, relawan, dan Smile Train Indonesia yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara tersebut. "Kami berharap operasi ini dapat memberikan harapan baru dan senyuman indah bagi para peserta," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Yayasan Smile Train Indonesia dr. Yantoko mengaku, bahwa pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan serupa di Tuban, Bondowoso dan sejumlah Kota lainnya di Jawa Timur.
"Perbandingannya setiap 800 bayi lahir, terdapat 1 bayi yang mengalami bibir sumbing. Jika 8000 bayi lahir, berarti ada 10 bayi bibir sumbing, dan penderita bibir sumbing bisa normal 90 hingga 100 persen setelah menjalani operasi," kata Yantoko
"Namun jika dibiarkan, mereka cenderung akan mengalami tekanan psikologis. "Biasanya menjadi bahan perundungan. Makanya operasi ini sangat penting," lanjut dokter spesilasi bedah platik ini.
Terpisah, salah satu orangtua pasien bibir sumbing Ana Choirunnisa (29) warga Desa Katemas, Kecamatan Kudu mengaku senang anaknya mendapat operasi gratis. Ia juga mengapresiasi bakti sosial yang dilaksanakan RSUD Jombang dengan Yayasan Smile Train Indonesia ini.
"Alhmdulillah bisa mengikutkan anak saya mengikuti operasi bibir sumbing ini. Apalagi operasi ini gratis ya, terimakasih. Dan saya mendapatkan informasi dari Puskesmas Kudu, setelah itu saya mendaftar," ungkap Ana. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi