SUARA INDONESIA, BOJONEGORO- Program Jatim Puspa direncanakan khusus untuk mengoptimalkan dan mengefektifkan program penanggulangan kemiskinan pedesaan, melalui kegiatan pemberdayaaan bagi keluarga penerima manfaat graduasi PKH dengan memberikan fasilitas bantuan dan pendampingan.
Selasa (04/06/2024), Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, menyelenggarakan Sosialisasi Program Jatim Puspa Desa Berdaya, Pemberdayaan BUMDesa, bertempat di ruang creative room Gedung Pemkab Bojonegoro.
Tujuannya untuk mendorong motivasi berusaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, memberikan akses melalui optimalisasi peran pendamping desa, membantu meningkatkan pendapatan KPM untuk memenuhi kebutuhan dasar, serta mengupayakan konektifitas usaha KPM dengan pelaku usaha ekonomi desa.
Saat membuka acara, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menjelaskan, program Jatim Puspa ini merupakan program yang luar biasa untuk menekan angka kemiskinan, termasuk di Kabupaten Bojonegoro tingkat kemiskinan masih cukup tinggi dibanding dengan daerah lain.
Namun karakternya memang hampir mirip-mirip dengan daerah lain, dalam arti penduduk miskin sebagian besar berada di wilayah pertanian. Mereka yang bekerja sebagai buruh tani penghasilannya tidak mencukupi, sehingga berada di bawah garis kemiskinan.
“Kemiskinan sendiri memiliki dimensi yang cukup kompleks, penanganannya tidak cukup hanya satu arah, akan tetapi harus dari berbagai arah,” jelas Adriyanto.
Lanjut Adriyanto, di tahun 2024 ini Pemkab Bojonegoro ada beberapa kegiatan yang menjadi fokus dalam menekan angka kemiskinan di luar dari inflasi. Salah satunya yaitu memberikan bantuan sarana kegiatan bagi para petani/buruh tani yang tidak memiliki lahan yang berniat untuk berternak.
“Baik itu ayam dan telurnya yang nantinya bisa dijual ke BUMDes, atau berternak yang lain sesuai minatnya. Jadi pagi sampai siang bekerja di sawah, siangnya bisa mengurus ternak," papar Adriyanto.
Di tahun 2024 ini, Pemprov Jatim meluncurkan program pemberdayaan usaha perempuan melalui program Jatim Puspa di 29 kabupaten dan 1 kota. Daerah ini menjadi sasaran program yang terbagi 15 kabupaten kantong kemiskinan dan 15 kabupaten nonkantong kemiskinan.
“Sementara sebarannya mencakup 87 desa, 317 KPM yang merupakan KPM graduasi PKH yang memiliki anggota rumah tangga (ART) perempuan dan mempunyai usaha atau akan mulai usaha,” terang Fadjar Hiendarto Iriadi, Ketua Tim Kerja Promosi dan Pemasaran Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Desa Dinas PMD Provinsi Jawa Timur.
Sedangkan strategi Program Jatim Puspa yaitu dengan bantuan modal usaha ekonomi produktif, pemberdayaan usaha KPM, mengoptimalkan keterlibatan seluruh stakeholder, pelatihan peningkatan kapasitas usaha KPM. “Dan memberikan akses keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan Program Jatim Puspa,” pungkasnya. (ADV)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aji Susanto |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi