SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

RSUD Jombang Buka Layanan Pencegahan Stroke Sejak Dini di Poli Syaraf

Gono Dwi Santoso - 05 May 2024 | 13:05 - Dibaca 901 kali
Advertorial RSUD Jombang Buka Layanan Pencegahan Stroke Sejak Dini di Poli Syaraf
Dialog interaktif dengan tema pencegahan dini penyakit stroke di program Humas Menyapa RSUD Jombang, Jumat (3/5/2024). (Foto: Humas RSUD Jombang untuk Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JOMBANG - Untuk mengenali lebih jauh tentang apa penyakit stroke, RSUD Jombang adakan dialog interaktif dengan tema pencegahan dini penyakit stroke di program Humas Menyapa RSUD Jombang, Jumat (3/5/2024) kemarin.

Dalam dialog interaktif tersebut, RSUD Jombang menghadirkan narasumber dr Aditya Kusumo Riswanto dengan membahas tentang pencegahan dini penyakit stroke.

dr Aditya Kusumo Riswanto mengatakan, penyakit stroke ini merupakan penyakit yang sulit dideteksi bahkan tidak gampang tergantung dari tingkatannya. Dimana penyakit stroke sendiri adalah gangguan pembuluh darah di otak yang terjadi secara mendadak.

"Artinya apa yang awalnya tidak apa apa menjadi ada apa apa yaitu adanya gangguan di pembuluh darah dan sedangkan stroke itu secara garis besar dibagi dua yaitu stroke sumbatan dan stroke pendarahan," terangnya.

Lebih lanjut, dr Aditya menjelaskan, untuk stroke ada dua macam dan dibedakan dari gejala klinis yang dialami oleh pasien dan kita harus bisa membedakan hanya dengan melakukan CT scan kepala karena terapinya sangat berbeda antara sumbatan dan pendarahan.

"Kalau stroke sumbatan sendiri karena ada sumbatan harus diberikan tindakan pengencer darah kalau sumbatan tidak boleh diberikan pengecer darah malah terjadi bahaya bagi penderita stroke," tandasnya.

Ia menyampaikan untuk mengenali penyakit stroke gejala yang paling utama adalah segera kerumah sakit dimana singkatan se : senyum kita lihat senyuman tidak simetris, gera : gerakan kiri dan kanan tidak sama, Ra : bicara artinya bicaranya ada pelo, ke : kelemahan atau kesemutan artinya kesemutan separo sakit harus dibawah kerumah sakit.

"Bila mengalami gejala seperti itu segera dibawah ke rumah sakit karena apa semakin cepat dilakukan semakin cepat mendapatkan tindakan dan semakin bagus kondisi pasien," ujarnya.

dr Aditya menambahkan untuk mendical cek up yang pertama bisa dilakukan tensi darah bagi dua pasien stroke normal tensi darah atas 100 -140 diatas itu dianggap tidak normal. "Kalau rendah normal 70- 100 diatas itu tidak normal mungkin misalnya tekanan darah atasnya 140 ,130 normalnya artiannya ada dua komponen tadi cek darah," jelasnya.

"Cek kolesterol,gula darah dan asam urat tapi yang paling bagus bukan yang pakai tangan tapi yang paling bagus pakai darah dan harus puasa minimal 8-10 jam tergantung laboratorium dan hasilnya pasti akan berbeda puasa sama tidak puasa ketika di ambil tidak puasa biasanya akan positif maksudnya kalau di ambil setelah makan kolesterolnya tinggi sebenernya normal," tambahnya.

Dia melanjutkan apalagi pasien sudah terkena stroke jangan sampai kena stroke berulang. "Karena kalau sudah kena serangan stroke yang kedua, ketiga, keempat akan lebih parah. Stroke adalah penyakit yang di otak yang tidak bisa sembuh dan tujuan kita mencegah jangan sampai di otak itu lebih parah dan harus sering dilakukan pemeriksaan sedini mungkin jikalau mengalami gejala stroke ke rumah sakit," paparnya.

Adapun gejala stroke harus dikenali dan harus di bawah ke rumah sakit ,kenapa karena stroke kurang dari empat setengah jam karena sumbatannya tidak terlalu besar. "Otak ibaratnya taman bunga kalau suatu saat selangnya tersumbat kalau tersumbat nya lama bunganya akan layu tapi kalau tersumbat tidak lama tidak sampai layu dan bisa segera di atasi," tuturnya.

Dr Aditya menambahkan, bagi masyarakat Jombang dan sekitarnya kalau mengalami gejala stroke bisa langsung datang ke Rumah sakit untuk segara mendapatkan tindakan. "Bisa langsung ke poli syaraf untuk konsultasu atau cek up datang ke RSUD Jombang di waktu jam kerja di hari Senin - Jumat ," pungkasnya. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya