SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Unjuk Rasa Aliansi Wong Nggalek, Desak Proses Hak Angket Dilakukan

Rudi Yuni - 08 March 2024 | 18:03 - Dibaca 1.16k kali
Advertorial Unjuk Rasa Aliansi Wong Nggalek, Desak Proses Hak Angket Dilakukan
Masa saat melaksanakan aksi tanda tangan di depan Kantor DPRD Trenggalek. (Foto: Rudi/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, TRENGGALEK - Puluhan orang dari berbagai kalangan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Trenggalek, Jumat (8/3/2024). 

Massa yang mengatasnamakan Aliansi Wong Nggalek ini ikut menggugat terkait dugaan proses Pemilu 2024 yang dinilai curang. Mereka mendesak adanya proses hak angket. 

Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Trenggalek Samsul Anam didampingi Wakil Ketua DPRD Doding Rahmadi, Arik Sri Wahyuni, dan beberapa anggota DPRD lainnya menemui massa tersebut. 

Ketua DPRD Trenggalek Samsul Anam mengatakan, bahwa pelaksanaan hak angket merupakan wewenang DPR RI. 

Maka, disampaikan Samsul terkait hal tersebut, DPRD hanya bisa meneruskan tuntutan masa ke DPR RI. Pihaknya juga menerima aspirasi dan akan sampaikan ke DPR RI sebagai tindak lanjut harapan dari masyarakat yang telah menyampaikan aspirasinya.

Sementara Nur Suwito selaku koordinator aksi saat ditemui menyayangkan terjadinya penyelenggaraan Pilpres dalam Pemilu kemarin yang dinilai terdapat intimidasi dan adanya pelanggaran yang terstruktur sistematis dan masif. Sedangkan di Trenggalek sendiri, menurut Nur dugaan sejumlah kecurangan saat pelaksanaan pemilu juga terjadi.

"Seperti ada pengkondisian sejumlah masyarakat dengan embel-embel memberi bansos dan sebagainya untuk memilih calon tertentu, baik pada pemilihan presiden maupun pemilihan calon anggota legislatif," ujarnya.

“Kami akan terus berupaya menegakkan agar hak angket ini untuk dilaksanakan, dan jika gagal, masih ada cara-cara lainnya. Sebab, itu bukan cara satu-satunya,” tandasnya.

Selain mendukung hak angket, pihaknya juga meminta pemerintah agar berupaya melakukan berbagai tindakan untuk menekan harga sembako terutama beras di pasaran.

Nur juga mengingatkan bahwa isu Sembako mahal tidak akan mengalihkan perhatian masyarakat pada pelaksanaan Pemilu 2024 yang curang. "Kami melakukan aksi ini berdasarkan hati dan tidak ada paksaan, juga iming-iming uang,” tegasnya.

Unjuk rasa dilakukan karena mereka menilai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini dipenuhi dengan kecurangan, hingga kemudian meminta agar DPRD Trenggalek menyuarakan dukungannya untuk melakukan hak angket.

Dalam aksi yang digelar di halaman Kantor DPRD Trenggalek tersebut, massa terlihat kompak mengenakan pakaian serba hitam dan memakai pita merah putih.

Tak ketinggalan, dalam aksi tersebut mereka juga membawa keranda serta spanduk menyerukan dukungan hak angket. Pakaian dan keranda itu sengaja dibawa oleh massa sebagai simbol matinya demokrasi di Indonesia saat ini. Ketika beraksi, mereka silih bergantian melakukan orasi tentang tuntutan yang dibawa dan harus segera diusut. 

Usai menemui massa, Ketua DPRD beserta jajaran kemudian membubuhkan tanda tangan sebagai tanda mendukung aksi tersebut. (Adv) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya