SUARA INDONESIA, MALANG - Pemilu memang telah usai, tapi dalam menjaga demokrasi dan menjalankan roda pemerintahan tentu partisipasi masyarakat tetap harus dilibatkan guna menjadi kontrol, baik kritik sosial maupun ide bagi menjalankan program visi-misi pemerintah.
"Nasib negara kita tanggungjawab kita bersama, bukan hanya kami yang duduk di dewan perwakilan atau pemerintahan," ujar Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur daerah Pemilihan Jawa Timur VI (Malang Raya), Jajuk Rendra Kresna.
Hal itu ia sampaikan saat mengisi acara Sosialisasi Demokrasi dan Partisipasi Masyarakat di Hall Hamur Pedes, Talok Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (25/7/2024).
Bunda Jajuk, sapaan istri mantan Bupati Malang Rendra Kresna tersebut mengaku, pemilu 2024 kemarin adalah pemilu yang paling brutal.
"Saya akui pemilu kemarin ini pemilu yang paling brutal, saya selalu berdoa semoga masih ada masyarakat yang cerdas dalam memilih tidak hanya untuk kepentingan sesaat," ujarnya.
Dalam sosialisasi ini Jajuk menekankan pentingnya partisipasi masyarakat karena dengan demikian maka aspirasi masyarakat bisa terserap dan terealisasikan.
"Dengan aktifnya partisipasi masyarakat tentu banyak program - program pemerintah yang bisa tersalur dan dijalankan," terang Bunda Jajuk.
Selanjutnya Anggota DPR RI, Kresna Dewanata Prosakh menambahkan namanya partisipasi masyarakat tidak hanya pas waktu di dalam bilik suara pas coblosan.
"Partisipasi masyarakat itu terus harus dilibatkan setelah peserta pemilu jadi dan dilantik, di tingkat desa ada musrendes, di kecamatan ada musrencam dan di kabupaten ada Musrenkab," jelas Kresna Dewanata Prosakh.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Aditya Mahatva Yodha |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi