SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Coklit Pilkada Banyuwangi Sudah 100 Persen, Keluarga Bupati Dicoklit Terakhir

Muhammad Nurul Yaqin - 23 July 2024 | 20:07 - Dibaca 1.66k kali
Politik Coklit Pilkada Banyuwangi Sudah 100 Persen, Keluarga Bupati Dicoklit Terakhir
Proses coklit di rumah Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Lingkungan Baluk, Kelurahan Kebalenan. (Foto: Dok. KPU Banyuwangi).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pilkada Banyuwangi telah rampung 100 persen.

Selesainya coklit ini ditandai dengan pemutakhiran data pemilih yang dilakukan pada keluarga Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Selasa (23/7/2024) sore.

Proses coklit ini dilakukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) didampingi Komisioner KPU di kediaman Bupati Ipuk, Lingkungan Baluk, Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi.

Bupati Ipuk beserta keluarganya mengikuti seluruh prosedur yang ditetapkan oleh KPU Banyuwangi.

Komisioner KPU Banyuwangi Moh. Qowim mengatakan, coklit keluarga Bupati Ipuk dilakukan terakhir karena kesibukannya.

“Tadi saja beliau (Bupati Ipuk) menyempatkan diri ditengah kesibukannya di acara Tour de Banyuwangi Ijen. Sebelumnya beliau juga lagi beribadah di tanah suci Mekkah. Tapi alhamdulilah sore tadi sudah selesai,” ucapnya.

Qowim menyampaikan bahwa Bupati Ipuk dan keluarga terdaftar di TPS 03 Kebalenan. Kemungkinan Ipuk dan keluarga akan mencoblos di TPS kediamannya.

Yang menarik lagi dalam proses coklit ini adalah anak Bupati Ipuk yang kini sudah cukup umur untuk memberikan suara di Pilkada mendatang. 

“Ini akan menjadi kali pertamanya ikut serta dalam pesta demokrasi sebagai pemilih pemula. Karena sudah berusia 17 tahun,” jelas Komisioner Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi ini.

Dengan demikian, kata Qowim, coklit di Kabupaten Banyuwangi sudah 100 persen dari 1.361.025 pemilih.

Ia menambahkan, proses coklit ini merupakan bagian dari upaya KPU Banyuwangi untuk memastikan bahwa data pemilih akurat dan terbaru. 

Qowim menjelaskan bahwa proses ini sangat penting untuk menghindari adanya data ganda atau pemilih yang tidak valid.

"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kepercayaan masyarakat dengan memastikan data pemilih yang valid dan akurat," katanya.

Setelah ini Pantarlih dan PPS melakukan penelitian kembali selama satu minggu ini sebelum diunggah sebagai data pemilih sementara (DPS).

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya