SUARA INDONESIA, JEMBER- Persoalan kemiskinan dan tingginya angka pengangguran di Jember, menjadi sorotan Muhammad Fawait saat mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon bupati (bacabup) di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Jember, Sabtu (11/5/2024).
Politisi muda yang akrab disapa Gus Fawait ini, mengajak Partai Wong Cilik itu untuk bersama-sama menyelesaikan berbagai persoalan di Jember. Selain soal kemiskinan yang jumlahnya terbanyak kedua se Jawa Timur, juga masalah pengangguran, stunting, hingga tingginya angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB).
“Di dalam membangun sebuah daerah tentu tak bisa oleh satu orang atau satu kelompok saja. Maka, kami datang ke PDIP, partai yang telah melahirkan banyak pemimpin, untuk mengajak bersama-sama membangun Jember,” ucapnya.
Menurutnya, untuk mengentaskan semua permasalahan itu, butuh kecerdasan seorang pemimpin. Juga terobosan agar dapat pemerintah daerah mampu menggaet anggaran dari pemerintah provinsi, pusat, serta investasi sektor riil. Sebab, APBD Jember saja disebutnya belum cukup untuk menyelesaikan semua masalah yang ada di Bumi Pandalungan ini.
“Ke depan, bersama partai politik kami ingin mengurai dan menyelesaikan masalah kemiskinan di Jember. Targetnya, ada kenaikan anggaran kemiskinan, petani, buruh tani, nelayan, guru ngaji, untuk lansia dan guru honorer,” jelasnya.
Di sisi lain, bacabup yang tiga kali terpilih sebagai anggota DPRD Jawa Timur ini, optimistis rekomendasi PDIP bakal jatuh ke tangannya. Karena dari sekian kandidat yang maju sebagai bacabup, hanya dia satu-satunya yang berasal dari kader partai. Lainnya berlatar belakang birokrat dan pengusaha.
Selain itu, proses komunikasi politik antarpetinggi partai di dewan pengurus pusat (DPP) juga masih berjalan. Proses ini diyakininya bakal memperkuat jalinan komunikasi yang sedang ia bangun dengan PDIP Jember.
“Setiap partai punya mekanisme. Bisa saja potong kompas dari pusat ke pusat. Tapi itu bukan ciri khas kami. Harus ikuti semua mekanisme. Seperti daftar dulu ke DPC, lalu ke DPD dan DPP. Meski komunikasi dari DPP ke DPP sedang berjalan,” ungkapnya.
Beberapa waktu lalu, nama Anang Hermansyah yang merupakan kader PDIP, sempat muncul untuk mendampinginya sebagai calon wakil bupati di Pilkada 2024 mendatang. Menanggapi hal itu, Fawait mengaku akan membicarakannya bersama partai koalisi.
Jika semua partai bersatu dan sepakat mengusung siapa wakil bupati yang bakal mendampingi, itu disebutnya akan jauh lebih baik ketimbang diputuskan sendiri. “Kami tidak memaksakan siapa yang akan menjadi wakil. Terserah partai politik. Insyaallah partai politik akan merekomendasikan kader terbaik untuk membangun Jember,” jawabnya.
Sementara itu, Sekretaris DPC PDIP Jember, Widarto, menyambut baik ajakan Gus Fawait tersebut. Dia menyatakan, apa yang disampaikan terkait pembangunan Jember adalah sesuatu yang positif. Dia pun akan menyodorkan catatan-catatan itu ke DPD Jawa Timur dan DPP PDIP di Jakarta, supaya menjadi gambaran sebelum mengeluarkan rekomendasi.
“Kami berharap Gus Fawait bisa mengikuti proses penjaringan ini sampai tuntas. Karena DPC sifatnya hanya melakukan penjaringan. Selanjutnya, fit and proper test ada di DPD dan DPP,” bebernya.
Widarto juga setuju dengan pernyataan Gus Fawait soal partai adalah pencetak pemimpin. Kata dia, partai merupakan kawah candradimuka calon pemimpin, mulai tingkat daerah hingga pusat. Ini juga sudah terbukti, bahwa PDIP sudah banyak melahirkan pemimpin.
“Menjadi pengurus partai, berarti harus mengorganisasi orang. Dan itu tidak gampang. Juga tidak diketahui banyak orang. Maka, selayaknya kader partai menjadi pemimpin di level pusat maupun daerah,” katanya.
Sejauh ini, Widarto menambahkan, sudah ada tiga orang yang mengembalikan berkas pendaftaran dari delapan tokoh yang mengambil formulir penjaringan bacabup dan bacawabup di PDIP Jember. Dari tiga kandidat yang telah mengembalikan, ada di antara mereka yang masih belum komplet.
“Kami akan berkomunikasi dengan LO (liaison officer) masing-masing calon. Masih ada waktu hingga 16 Mei mendatang untuk menggenapi persyaratan tersebut,” pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi