SUARA INDONESIA, SURABAYA - Pernyataan Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mengimbau toko "Madura" untuk membatasi jam operasional kini menjadi geger.
Sikap Kemenkop UKM tersebut justru menimbulkan polemik hingga mendapat kritikan dari berbagai kalangan masyarakat.
Wakil Ketua Madura Bersatu (Mabes), Muhammad Saifuddin mengingatkan agar Kemenkop UKM selalu berdiri membela kepentingan masyarakat.
"Pak Sekretaris (Kemenkop UKM) ini mewakili pengusaha mini market atau mewakili korporasi besar? Kok tiba-tiba tidak ada angin tidak ada mendung secara tiba-tiba mengeluarkan statemen yang kemudian merusak ketentraman orang Madura perantau," ujar pria akrab disapa Bang Udin itu kepada media ini, Sabtu (27/04/2024).
Politisi Demokrat Jatim ini meyakinkan, apabila orang Madura selalu bisa diajak musyawarah untuk menjalankan ketertiban seperti yang tertuang dalam peraturan daerah (perda).
"Orang Madura selalu punya prinsip di mana bumi dipijak, di situlah etika dan publik police dijunjung. Jangan kemudian orang Madura dianggap maunya sendiri atau tidak taat aturan. Ini tidak baik untuk berbangsa dan bernegara," ungkapnya.
Di satu sisi, menurut Bang Udin bukan hanya toko "Madura" saja yang buka 24 jam. Tapi pelaku usaha serupa juga banyak yang beroperasi seharian.
"Kalau persoalannya buka 24 jam, mini market lainnya banyak yang buka. Ini persoalan bagaimana cara manajemen usahanya agar lebih survive meskipun mereka bukan sarjana ekonomi," jelasnya.
Bang Udin sendiri merupakan calon anggota DPRD Surabaya terpilih periode 2024-2029. Ia memiliki komitmen bakal memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
"Sangat bahaya kalau kemudian dan pihak terkait tidak meredam persoalan ini," imbuhnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi