SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Lia Istifhama Beberkan Prinsip AURA untuk Kemajuan UMKM

Lukman Hadi - 20 March 2024 | 15:03 - Dibaca 979 kali
Politik Lia Istifhama Beberkan Prinsip AURA untuk Kemajuan UMKM
Senator DPD RI terpilih Lia Istifhama membeberkan prinsip ber AURA sebagai kemajuan UMKM naik kelas. (Foto: Istimewa/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, SURABAYA - Senator RI terpilih, Lia Istifhama sering memaparkan gagasan dan pandangannya tentang kemajuan UMKM di berbagai forum terbuka.

Ning Lia membawa visi misi sebagai DPD RI agar UMKM atau potensi lokal bisa naik level. Gagasan itu diberi istilah AURA (Akses pemasaran kuat, Unik, Resiliensi, dan Adaptif).

"Saya ingin mengangkat spirit potensi lokal ber AURA. Istilah ini beberapa kali saya sampaikan kepada teman-teman UMKM maupun forum publik ketika saya membahas terkait strategi mengangkat potensi lokal," kata Lia kepada media, Rabu (20/03/2024).

Ia mengatakan, istilah AURA menjadi katalisator Pemprov Jatim kala dijabat Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

"Beliau selalu menyampaikan local to global. Jadi kita bicara UMKM naik kelas menuju go internasional," jelasnya.

Ia menjabarkan prinsip AURA yang akan menjadi tonggak kemajuan bagi para UMKM di Jawa Timur. Di awali kata Aspek, yaitu terkait jalur pemasaran yang perlu diberi kemudahan perizinan dan menekan biaya.

"Jadi seperti Nomor Induk Berusaha, Surat Izin Usaha Perdagangan, harus mudah diakses, terutama bagi pelaku usaha UMKM atau pelaku usaha sesuai kategori usahanya," pungkasnya.

Kemudian kata Unik di sini, bahwa produk UMKM harus memiliki identitas, sesuai eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam lokal. Bahkan, harus melihat peluang, mana pengelolaan asset daerah yang bisa digunakan sebagai sentra UMKM.

"Unik di sini juga mengacu kepada local wisdom atau kearifan lokal. Contoh ketika kita bicara promosi, maka promosi yang dilakukan harus tegas menunjukkan kedaerahan. Contohnya memberi label pada produk lokal sesuai identitas daerah. Juga dapat mengenalkan produk-produk pada acara-acara kedaerahan seperti festival dan lain-lain," beber keponakan Khofifah itu.

Sementara Resiliensi diupayakan pelaku UMKM bisa bertahan dari segala macam kondisi. Sehingga dapat cepat recovery.

"Daya tahan usaha ini penting karena kita jangan hanya berpikir usaha melesat ke atas tapi tidak berpikir bagaimana proses penguatan usaha," tuturnya.

Sementara berbicara adaptif ini adalah produk UMKM harus mengikuti perkembangan digital untuk bisa bersaing dengan produk yang sedang berkembang.

"Berbicara adaptif dan teknologi, salah satu caranya adalah riset yang masif dilakukan untuk mempermudah kualitas produk. Contoh kita bicara pertanian, maka kita tahu bahwa terkadang petani membeli bibit unggul dari luar daerah. Oleh karena itu, diperlukan lembaga riset untuk membantu petani dalam menciptakan bibit unggul guna meningkatkan kualitas produksi. Jadi lebih efekftif efisien," jelas Ning Lia. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya