SUARA INDONESIA, JEMBER- Dorongan agar Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) Muhammad Fawait, maju sebagai calon Bupati Jember pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, kian menguat. Bahkan, sebagian telah terang-terangan meminta Gus Fawait mencalonkan diri. Bagaimana respons Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur tersebut?
Kepada sejumlah media, Gus Fawait menyatakan bersedia maju sebagai calon bupati selama diminta oleh rakyat. Bukan keinginan pribadi atau segelintir orang. “Sebagai orang pesantren, saya akan maju kalau memang diminta. Tapi saya harus betul-betul melihat apakah itu memang diminta (oleh rakyat) atau hanya segelintir orang,” jawabnya, baru-baru ini.
Dia pun berencana akan turun langsung ke basis untuk memastikan apakah dorongan itu merupakan aspirasi rakyat atau bukan. Termasuk menemui para tokoh untuk bersilaturahmi dengan mereka. Jika hasilnya sesuai dengan apa yang ia dengar, Gus Fawait siap maju pada pilkada mendatang.
“Saya mohon waktu untuk mendengar langsung dari bawah. Kami akan masuk ke desa-desa dan berkeliling kepada para tokoh, ulama dan kiai. Apakah memang betul mendorong saya untuk maju atau tidak. Setelah itu, saya putuskan,” jelasnya.
Melihat perolehan suara Gus Fawait pada coblosan 14 Februari 2024, yang mencapai 239.414 suara dengan Jember meraih 217.711 suara, naik 30 persen dibanding periode sebelumnya, bakal menjadi modal untuk meraup dukungan pemilih. Bahkan, dengan raihan tersebut, ia disebut-disebut menjadi penantang terkuat petahana.
Meski begitu, Gus Fawait tak bisa melenggang sendiri. Ia masih butuh rekomendasi partai agar bisa maju sebagai calon bupati. Juga memilih calon wakil yang bakal berpasangan dengannya. Karena dalam sejarah Pilkada Jember, sosok wakil juga menjadi faktor penentu merebut dukungan pemilih.
“Rekomendasi menjadi hak prerogatif DPP (Dewan Pengurus Pusat). Karena saya kader partai, maka akan kami laporkan ke (DPP) partai, biar (DPP) partai yang mengambil kebijakan terkait Pilkada Jember,” bebernya.
Sementara terkait sosok wakil yang bakal mendampingi, Gus Fawait mempunyai kriteria tersendiri. Yakni, harus diterima oleh masyarakat Jember. “Kalau kami diminta maju oleh masyarakat Jember, wakilnya ya harus diterima juga oleh masyarakat Jember,” ujarnya.
Lebih lanjut, peraih suara tertinggi pada Pemilu 2024 untuk DPRD provinsi ini juga menyoroti kondisi Jember yang disebutnya masih banyak persoalan. Misalnya soal angka stunting, penularan HIV dan TBC, serta angka kemiskinan. Terlebih, Jember menduduki peringkat atas di Jawa Timur atas berbagai problem tersebut.
“Banyak kajian yang menyatakan demikian. Masih banyak persoalan di Jember yang harus dibenahi. Data BPS juga menyebutkan bahwa angka kemiskinan di Jember masih tinggi,” paparnya.
Padahal, kata Gus Fawait, Jember merupakan salah satu kabupaten terbesar di Jawa Timur dengan potensi sumberdaya yang melimpah. Harusnya, dia menegaskan, Jember mampu menjadi pengungkit ekonomi kawasan. Bukan sebaliknya.
“Data BPS, kemiskinan Jatim dan nasional turun, tapi Jember justru naik. Ini karena investasi sektor riil tidak digarap serius. Indikatornya bandara mati, stunting dan kemiskinan masih tinggi. Ini yang harus segera dibenahi,” pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara F |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi