SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Suara Ning Lia Terbanyak Kedua di Probolinggo, Ketua IKA UINSA: Petarung Sejati

Lukman Hadi - 07 March 2024 | 12:03 - Dibaca 1.31k kali
Politik Suara Ning Lia Terbanyak Kedua di Probolinggo, Ketua IKA UINSA: Petarung Sejati
Calon DPD RI Lia Istifhama meraih suara terbanyak kedua di Kabupaten Probolinggo. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, SURABAYA - Proses rekapitulasi suara Calon DPD RI dapil Jatim di tingkat provinsi yang dilakukan di Hotel Shangrilla, Surabaya, hampir rampung.

Berikut wilayah yang sudah dilakukan penghitungan, yakni Tuban, Bojonegoro, Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Magetan, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, Pacitan, dan Nganjuk.

Selain itu, ada Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Jombang, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Lamongan, Gresik, Kota Batu, Kabupaten Malang, serta Kota Malang.

Dari beberapa wilayah yang sudah dihitung, nama Lia Istifhama atau Ning Lia mampu unggul dengan perolehan suara terbanyak. Ada pula Ning Lia di posisi runner up. Misalnya saja di Kabupaten Probolinggo, suara keponakan Khofifah itu masih di bawah La Nyalla Mattalitti.

Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Probolinggo sebanyak 878.770. Sedangkan La Nyalla mendapat 90.250 suara, sementara Ning Lia meraup 75.994 suara.

Hasil tersebut disambut baik oleh Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (IKA UINSA) Kabupaten Probolinggo, Faisal Lubis. Ia merasa puas karena salah satu kader terbaik Nahdliyin mampu mendulang suara masyarakat di Probolinggo.

"Saya seribu persen bersyukur atas kemenangan Ning Lia. Ia berhak dan dia wajib menang," kata Lubis, Kamis (07/03/2024).

Lubis mengaku, sosok Lia Istifhama melekat dengan segala sifat kerendahan hati, keberanian, ketegasan serta memiliki integritas. Sehingga dirasa cukup layak menjabat senator di Senayan.

"Dia ini Srikandi NU yang all in. Kalau sekarang ramai viral foto cantik, maka Ning Lia alami. Dari dulu saya mengenalnya, dia memang cantik, apa ada yang tidak terima?" ungkap pria identik dengan peci yang menjulang tinggi.

Ia membeberkan, jika mereka berdua kuliah di kampus yang sama, yakni UINSA saat itu IAIN Sunan Ampel. Lubis membocorkan pada saat masa kuliah Ning Lia merupakan mahasiswi yang mencolok.

"Sebagai anak pejabat, Ning Lia selalu jadi bahan sapaan lawan jenis jika berjalan. Tapi karena ia memang pendiam dan tidak neko-neko, dia cuma menundukkan kepala jika disapa. Ia baru menyapa balik jika sudah kenal. Jadi Masya Allah, inilah cermin perempuan putri Kiai. Dan sekarang begitu dia berhasil sebagai senator, itu sudah hak dan kado untuknya," jelasnya.

Ia berharap karir Ning Lia di dunia politik sangat cemerlang. Terutama saat nanti duduk di Senayan. Meski Lia memiliki sifat pemalu, namun Lubis meyakini sosoknya merupakan petarung sejati.

"Dia memang terlihat kalem dan sangat santun. Tapi bukan berarti ia lemah. Dia seorang petarung sejati, dia punya prinsip kuat dalam hidupnya. Dia salah satu ikon PMII karena memang ayahnya (KH. Masykur Hasyim) termasuk yang ngopeni PMII, selain faktor pribadi Ning Lia yang saat itu Putri NU," tegasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya