SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

DLH Banyuwangi Edukasi Peduli Sampah Sejak Dini

Muhammad Nurul Yaqin - 27 May 2024 | 12:05 - Dibaca 1.34k kali
Pendidikan DLH Banyuwangi Edukasi Peduli Sampah Sejak Dini
Edukasi kepedulian sampah sedari dini di Bank Sampah Banyuwangi, binaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). (Foto: Istimewa).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi terus berupaya meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat, terutama di kalangan anak-anak. 

Melalui program edukasi peduli sampah sejak dini, DLH Banyuwangi mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan siswa sekolah dasar untuk memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan di Bank Sampah, Kelurahan Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi. Puluhan siswa PKBM Piwulang Becik datang untuk belajar mengolah sampah organik dan anorganik.

Kadis DLH Banyuwangi Dwi Handayani menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran tentang pengelolaan sampah dan pentingnya daur ulang sejak usia dini. 

"Kami percaya bahwa membentuk kebiasaan baik sejak kecil akan membawa perubahan positif bagi masa depan lingkungan kita," ujarnya, Senin (27/5/2024).

Dengan adanya program ini, diharapkan generasi muda Banyuwangi semakin peduli dan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, serta mampu menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Staf Kebersihan DLH Banyuwangi Agus Supriadi menambahkan, Bank Sampah di Penganjuran telah berdiri sejak 2012.

Bank Sampah bertugas memberikan pelayanan tentang sampah yang didalamnya ada kegiatan edukasi untuk anak-anak sekolah dan masyarakat umum.

Setiap hari, sampah dari masyarakat yang masuk ke Bank Sampah Banyuwangi mencapai dua hingga tiga kuintal untuk anorganik, sementara jenis organik bisa lebih dari itu.

“Sampah yang masuk kemudian diolah oleh petugas. Nanti yang anorganik masuk ke gudang anorganik, sedangkan organik dibuat untuk pupuk kompos, pakan maggot. Maggotnya bisa digunakan untuk pakan lele, ayam, dan burung,” kata Agus.

Agus menekankan kepada masyarakat bahwa sampah yang mereka buang selama ini ternyata bisa diolah. Bahkan bisa menghasilkan nilai ekonomis.

“Kami harap masyarakat bisa mengolah sampah secara mandiri di masing-masing lingkungannya,” tandasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya