SUARA INDONESIA, SURABAYA - Dulu Surabaya memiliki Dolly sebagai pusat lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara. Menginjak 10 tahun penutupannya banyak masyarakat setempat mencoba meningkatkan sumber daya manusia (SDM), salah satunya memperjuangkan taraf pendidikan anak-anak.
Seorang yang terketuk hatinya ialah Djupri. Ia terlibat dalam pendirian komunitas belajar mandiri yang dinamai Dolly English Community (DEC).
"Sesuai namanya, DEC memberikan perhatian khusus dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris anak-anak usia sekolah dasar dan menengah pertama," kata Djupri, Sabtu (03/08/2024).
Ia menjelaskan, awalnya DEC hanya hadir di kawasan Dolly saja. Itupun tanpa dipungut biaya alias gratis. Namun, berkat bertambahnya minat anak-anak untuk belajar Bahasa Inggris, maka ia bersama relawan pengajar melebarkan sayap ke luar Dolly.
"Selama ini kami hadir di wilayah Dolly dan Jarak sekarang melebar ke sini (Bungurasih), mungkin ke depan bisa ada di mana-mana," jelas dia.
Kehadiran Dolly English Community di Bungurasih pastinya membutuhkan perjuangan yang luar biasa.
Salah seorang relawan pengajar, Niki mengutarakan, masuknya DEC ke Bungurasih karena pengalamannya sebelumnya.
"Alhamdulillah, hari ini mulai dibuka di Bungurasih, namanya DEC Purabaya Kids. Selanjutnya kegiatan rutin akan diadakan setiap hari Rabu pukul 18.00 WIB," pungkasnya.
Untuk kegiatan belajar DEC di Bungurasih bertempat di rumah warga RT 06 RW 01, Waru Sidoarjo dimulai setiap Rabu pukul 18.00 WIB. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi