SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Studi Banding ke Jombang, Perwakilan Bangladesh Kagumi Inovasi Pendidikan Reproduksi di SMPN 4

Gono Dwi Santoso - 07 May 2024 | 16:05 - Dibaca 2.30k kali
Pendidikan Studi Banding ke Jombang, Perwakilan Bangladesh Kagumi Inovasi Pendidikan Reproduksi di SMPN 4
Delegasi Bangladesh saat kunjungan di SMPN 4 Jombang, Selasa (07/05/2024). (Foto: Gono Dwi Santoso/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JOMBANG- Kementerian Pendidikan Bangladesh terkesan dengan implementasi pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas (PKRS) di SMPN 4 Jombang, Jawa Timur. Kunjungan ini bertujuan untuk studi banding terkait PKRS yang dijalankan di sekolah tersebut, Selasa (07/05/2024).

Delegasi Bangladesh didampingi oleh Yayasan Gemilang Sehat Indonesia, PMI, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang. Mereka disambut hangat oleh para guru dan keluarga besar SMPN 4 Jombang.

Kepala SMPN 4 Jombang, Slamet Agus Tri Prasetyo menjelaskan, metode pengajaran PKRS di lembaganya berbeda dengan sekolah lain.

Menurutnya, sekolah ini menggunakan metode yang tidak membosankan, seperti mengubah buku PKRS menjadi game edukasi yang dibuat oleh para siswa sendiri. "Hal ini yang membuat anak-anak tertarik belajar," tuturnya.

Agus berharap, pembelajaran PKRS di SMPN 4 Jombang bisa ditingkatkan, sehingga para pelajar bisa teredukasi maksimal. Dia juga berharap, lembaga yang ia pimpin bisa diundang ke negara-negara lain untuk berbagi pengalaman dalam pembelajaran PKRS.

"Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKRS," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen, mengatakan, kunjungan ini bertujuan untuk melihat upaya sekolah dalam mengimplementasikan PKRS.

"Termasuk kebijakan yang ditetapkan oleh dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten dalam rangka mendukung program pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas di lingkungan pendidikan," paparnya.

Upaya tersebut, kata dia, dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal negatif bagi generasi muda agar tidak sampai salah pergaulan yang berdampak pada anak-anak. “Baik itu narkoba, seks bebas, kemudian terkait dengan kehamilan di luar nikah dan aborsi," jelasnya.

Dia menambahkan, kunjungan ini merupakan suatu kehormatan. Baik bagi dinas pendidikan maupun lembaga sekolah. “Insyaallah, kunjungan ini sudah yang kedua kalinya. Karena satu tahun lalu juga dikunjungi dari luar negeri. Dari Belanda dan Tunisia,” ujarnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya