SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Antisipasi Kekerasan di Pesantren, Kemenag Jombang Bakal Deklarasikan Ponpes Ramah Anak

Gono Dwi Santoso - 06 March 2024 | 05:03 - Dibaca 1.46k kali
Pendidikan Antisipasi Kekerasan di Pesantren, Kemenag Jombang Bakal Deklarasikan Ponpes Ramah Anak
Kepala Kemenag Kabupaten Jombang Muhajir, saat ditemui di kantornya, baru-baru ini. (Foto: Gono Dwi Santoso/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JOMBANG- Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ikut prihatin atas meninggalnya seorang santri asal Banyuwangi, Bintang Balqis Maulana (14), yang belajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hanafiyyah Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Bintang meninggal akibat kekerasan di lingkungan ponpes.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Kantor Kemenag Jombang Muhajir, saat ditemui di kantornya. Dia mengaku akan getol melakukan sosialisasi tentang pesantren ramah anak, serta penanggulangan kekerasan di pesantren, dalam waktu dekat.

Muhajir mengatakan, di Kabupaten Jombang baru terbentuk Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) yang anggotanya tidak hanya Nahdlatul Ulama saja, tapi bersifat umum. Salah satunya Muhammadiyah.

“FKPP Jombang baru terbentuk. Dan kami akan koordinasi lagi dengan pengurus RMI dan FKPP soal data mana saja pondok pesantren yang ada di Jombang. Baik yang sudah berizin operasional maupun masih proses perizinan," terangnya.

Menurut dia, pada 2023 ada banyak pesantren di kabupaten setempat yang mempunyai izin operasional yang terdaftar di Kemenag Jombang. Total ada 216 ponpes.

Sementara jumlah keseluruhan ponpes mencapai 3.536 lembaga, madrasah diniyah 390 lembaga dan LPQ ada 3.088 lembaga. Jumlah santri ponpes 43.799, santri madin 10.920 dan LPQ sebanyak 104.082 siswa.

Muhajir menjelaskan, untuk mengantisipasi terjadinya kekerasan di ponpes, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan pesantren untuk deklarasi ponpes ramah anak.

"Nanti kami akan koordinasi lagi dengan FKPP dan RMI terkait kegiatan tersebut. Dan berharap kejadian yang menimpa santri yang belajar di Pondok Pesantren Al-Hanafiyyah Mojo, Kabupaten Kediri, tidak terjadi di wilayah Jombang,” ucapnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya