SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Jelang Piala Menpora, Klub Sepak Bola Amputasi Banyuwangi Giat Latihan

Muhammad Nurul Yaqin - 04 August 2024 | 13:08 - Dibaca 1.96k kali
Olahraga Jelang Piala Menpora, Klub Sepak Bola Amputasi Banyuwangi Giat Latihan
Tim Persatuan Sepak Bola Amputasi Banyuwangi (Persawangi) berlatih di Lapangan Taman Blambangan. (Foto: Istimewa).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Klub sepak bola disabilitas yang tergabung dalam Persatuan Sepak Bola Amputasi Banyuwangi (Persawangi), semakin giat berlatih.

Klub yang berjumlah 12 orang itu kian intens latihan untuk menghadapi turnamen sepak bola amputasi Piala Menpora yang akan diselenggarakan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Desember 2024 mendatang.

Latihan kelima Persawangi yang berlangsung di Lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, Minggu (4/8/2024), terlihat penuh dengan semangat dan antusiasme.

Ketua Persawangi, Mahmud Hasyim mengungkapkan bahwa timnya sedang dalam kondisi prima dan siap bersaing untuk merebut gelar juara. 

"Alhamdulillah, kondisi teman-teman fit dan semangat. Kami akan terus menjaga ini selama empat bulan ke depan," ujarnya.

Mahmud menegaskan bahwa target minimal mereka adalah menjadi juara kedua dalam Piala Menpora mendatang. 

"Insyaallah, kami optimis bisa mencapai target tersebut," tegas Mahmud dengan penuh keyakinan.

Mahmud mengatakan, intensitas latihan akan terus digeber yang awalnya sekali dalam sepekan ditingkatkan bisa dua hingga tiga kali.

“Dengan segala persiapan dan semangat yang terus terjaga, Persawangi siap untuk menunjukkan kemampuan terbaik kami di ajang Piala Menpora,” katanya.

Menurutnya, setiap kali latihan, Klub Persawangi tidak terfokus di satu lapangan. Mereka berpindah-pindah tempat. Tujuannya untuk memperkenalkan ke masyarakat luas bahwa ada sepak bola disabilitas di Banyuwangi.

“Kami berlatih berpindah-pindah lapangan, agar lebih banyak masyarakat yang melihat dan mengenal kami," jelasnya.

Persawangi juga membuka peluang bagi orang-orang yang mengalami amputasi dan memiliki kelainan sejak lahir untuk bisa bergabung.

“Karena anggota kami tidak hanya yang amputasi, tapi juga ada yang memiliki kelainan sejak lahir,” cetusnya.

Anggota sepak bola yang tergabung di Persawangi berusia mulai 18 tahun hingga paling senior 52 tahun. Meski sudah ada yang berusia lanjut, semangat mereka tidak diragukan lagi.

Seperti pemain dari Desa Siliragung, Kecamatan Pesanggaran, Maryono. Meski jarak dari rumah ke tempat latihan sangat jauh sekitar 55 kilometer, ia tetap berkorban untuk klubnya.

"Tetap semangat, kami prioritaskan untuk Persawangi bisa menang di Piala Menpora nanti," ungkapnya.

Saat ini Klub Persawangi berada dibawah naungan Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) Banyuwangi yang resmi terbentuk pada Sabtu, 15 Juni 2024 lalu.

PSAI Banyuwangi juga diketuai oleh Mahmud Hasyim masa bakti 2024-2029. Mereka sudah menerima SK dari PSAI Indonesia Amputee Football Association (INAF).

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya