SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Imam Arifin Gagal Pertahankan Ijen Sulfur Jersey di Etape Terakhir Tour de Banyuwangi Ijen

Muhammad Nurul Yaqin - 25 July 2024 | 18:07 - Dibaca 447 kali
Olahraga Imam Arifin Gagal Pertahankan Ijen Sulfur Jersey di Etape Terakhir Tour de Banyuwangi Ijen
Sejumlah pembalap TdBI melintasi jalur erek-erek Ijen di etape 4 atau etape terakhir. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Pembalap Indonesia Muh Imam Arifin, dari tim Nusantara, harus melepas Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) di etape 4 Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI), Kamis (25/7/2024).

Ijen Sulfur Jersey ini baru dipakai Imam Arifin di etape 3, Rabu kemarin, setelah menggeser posisi Ryan Cavanagh, pembalap Australia yang selama dua etape sebelumnya memegang Ijen Sulfur Jersey.

Imam mengaku, memang bukan rezekinya mempertahankan Ijen Sulfur Jersey di hari terakhir balapan di TdBI 2024.

Etape 4 yang mengambil rute Pantai Marina Boom dan finish di Paltuding Gunung Ijen sepanjang 167,8 kilometer (km) ini, Imam gagal menyelesaikan lomba di urutan 10 besar. 

Imam tercatat di peringkat 18 pada etape ini. Padahal di etape 3, Imam mampu mengamankan posisi podium kedua.

Imam sendiri merupakan pembalap sprinter. Cukup sulit bagi Imam saat melalui jalur tanjakan di lereng Gunung Ijen.

Rute Gunung Ijen ini merupakan jalur yang tersulit di Asia bagi para rider dan dikenal dengan jalur neraka King of Mountain (KOM).

Ijen Sulfur Jersey etape 4 diambil alih oleh Merhawi Kudus asal negara Eritrea dari Terengganu Cycling Team Malaysia.

Merhawi Kudus juga menjadi juara pertama yang terlebih dahulu sampai di garis finish etape 4 dengan catatan waktu 4 jam 34 menit dan 56 detik. Tak hanya menjadi yang pertama, raja tanjakan turut dimenangkan oleh Mahrawi Kudus di etape ini.

Sementara peringkat kedua diraih oleh Metkel Eyob dari Terengganu Cycling Team, dan bertingkat tiga diraih oleh Benjami Prades Reverte dari VC Fukuoka.

“Untuk fight di tanjakannya emang kita kalah. Kendalanya, dari sebelumnya kalau nanjak saya tidak pernah di depan. Baru kali ini maksain karena punya Yellow Jersey,” kata Imam yang sudah empat kali mengikuti TdBI ini.

Foto : Pembalap Indonesia, Muh Imam Arifin saat menerima Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) di etape 3.

Imam mengaku dirinya sudah tampil maksimal di etape empat ini. Baginya, TdBI 2024 ini merupakan penampilan terbaiknya selama empat kali mengikuti ajang bergengsi tersebut.

Ia mengutarakan, selama mengikuti tour, TdBI 2024 merupakan kali pertama seumur hidupnya mendapat Ijen Sulfur Jersey. Imam sangat bangga meski belum bisa mempertahankan hingga akhir ajang digelar.

“Setidaknya bisa merasakan bagaimana rasanya jadi Yellow Jersey, bagaimana mengontrol peleton. Ternyata luar biasa,” ungkap Imam.

Kendati demikian, Imam masih memperoleh Best Indonesia Rider (Gandrung Jersey). Penghargaan ini ia pertahankan mulai etape pertama hingga etape terakhir.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya