SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Balapan Dramatis Hari Kedua TdBI 2024, Disebut jadi Ajang Paling Brutal Sepanjang Sejarah

Muhammad Nurul Yaqin - 23 July 2024 | 17:07 - Dibaca 1.64k kali
Olahraga Balapan Dramatis Hari Kedua TdBI 2024, Disebut jadi Ajang Paling Brutal Sepanjang Sejarah
Sejumlah pembalap terjatuh jelang garis finish TdBI 2024 etape kedua. (Foto: Istimewa).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Hari kedua Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2024 berlangsung sangat dramatis dan penuh ketegangan. Tahun ini disebut sebagai tahun TdBI yang paling brutal sejak dimulai pada 2012.

Chairman TdBI, Guntur Priambodo mengakui hal itu. Sepanjang perjalanan para pembalap dari dalam dan luar negeri pada hari kedua TdBI diwarnai dengan beberapa kali crash. 

"Ini balapan paling keras dan brutal yang pernah saya amati," ujar Guntur usai TdBI etape kedua, Selasa (23/7/2024).

Tim Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) yang merupakan tim kebanggaan tuan rumah turut menjadi korban dalam TdBI 2024 hari kedua. 

Tim BRCC mengalami kecelakaan yang melibatkan tiga pembalap sekaligus. Diantaranya Bambang Suryadi, Adam Aldama, dan Woro Fitrianto.

Dari tiga pembalap BRCC, hanya Adam yang mengalami luka serius di tangan kanan sehingga dirujuk ke rumah sakit. Dua pembalap BRCC yang terluka lainnya masih mampu menyelesaikan balapan bersama dengan pleton. 

"Kami masih menyisakan 4 anggota dalam balapan ini," kata Guntur.

Seperti yang dialami Bambang, ia terjungkal di Sraten, menjelang 40 km sebelum finish, yang membuat balapan semakin menegangkan. Meski mengalami crash, tiga anggota tim BRCC masih dalam kondisi prima dan tetap kompetitif. 

"Insyaallah mulai besok baru menyerang," tambahnya.

Guntur Priambodo juga mengamati bahwa tahun ini para pembalap berada dalam kondisi siap tempur. Semua tim menunjukkan performa maksimal, membuat balapan sangat ketat. 

Beberapa atlet kontinental yang turun ke TdBI kali ini memiliki kekuatan berbeda, membuat persaingan semakin sengit. Para atlet ini biasanya berkompetisi di level yang lebih tinggi, seperti Tour de Spain. 

"Itu memicu speed ini, tarikannya kencang terus," katanya.

Kecepatan tinggi sejak awal balapan membuat banyak atlet harus memaksa kemampuan mereka hingga batas maksimal. Hal ini menyebabkan beberapa dari mereka kehilangan kendali.

Aiman Cahyadi, yang merupakan juara dalam Sea Games, juga mengalami kecelakaan akibat persaingan yang ketat. Ia jatuh bersama sejumlah pembalap lain di 100 meter menjelang garis finish.

Pemicunya, karena puluhan pembalap saling adu sprint untuk mengamankan kemenangan. "Dia jatuh dan itu penyebabnya," ungkap Guntur.

Meski ada beberapa kecelakaan, Guntur Priambodo optimis dengan sisa dua hari balapan yang masih ada. Targetnya adalah masuk 5 besar di etape keempat. "Kami optimis target saya nanti di etape keempat masuk 5 besar," katanya.

Guntur menambahkan bahwa kondisi balapan yang sangat keras ini menunjukkan kualitas para atlet yang bertanding. Mereka harus memaksimalkan kemampuan mereka di setiap etape. "Ini menunjukkan kualitas atlet yang bertanding," jelasnya.

Dengan dua hari balapan tersisa, TdBI 2024 diprediksi akan terus menegangkan dan penuh tantangan. Para atlet harus terus berjuang untuk mencapai hasil terbaik di ajang yang paling kompetitif ini. "Kami akan terus berjuang hingga akhir," tutup Guntur.

Diketahui, TdBI 2024 tersisa dua hari lagi yakni etape ketiga dan etape keempat. Etape ketiga merupakan etape terpanjang dengan jarak tempuh sekitar 166,8 km. Sedangkan etape keempat merupakan yang terberat dengan finish di kawasan Paltuding Ijen.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya