SUARA INDONESIA, NGAWI - Kebakaran hebat yang terjadi di Desa Bendo Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Selain dua rumah dan isi perabotannya, beberapa perhiasan emas seberat 40 gram dan 1 emas Antam 3 gram berhasil ditemukan polisi meskipun dalam kondisi gosong.
Kepala Dusun Bendo, Supardi kepada suaraindonesia.co.id mengatakan, saat ditemukan emas Antam berada di bawah puing-puing kayu yang terbakar dan perhiasan masih di dalam dompet.
"Alhamdulillah harta perhiasan sudah ditemukan, meskipun dalam kondisi hangus masih bisa diselamatkan. Jika di rupiahkan, nilai perhiasan itu kurang lebih mencapai 30 jutaan," kata Supardi, Kamis (6/6/2024).
Karnilah (52) pemilik rumah bersyukur masih ada harta tersisa yang terselamatkan. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada warga setempat, TNI dan Polisi serta petugas pemadam kebakaran yang telah membantu memadamkan api.
"Perhiasan ini harta satu-satunya yang bisa diselamatkan. Kami menyampaikan terima kasih kepada semua warga yang sudah membantu memadamkan api yang membakar rumah saya," ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan penyebab rumah yang luluh lantak dilalap api. Dugaan sementara kebakaran terjadi akibat korsleting listrik dari kipas angin yang menyala dan lupa dimatikan.
Diberitakan sebelumnya, Rumah milik Karnilah (53) warga RT 4 RW 11 Desa Bendo Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ludes terbakar pada Rabu (5/6/2024).
Peristiwa yang terjadi siang hari pukul 13.00 WIB itu, 50 gram emas dan uang Rp 3 juta ikut hangus terbakar. Dugaan sementara, penyebab kebakaran diduga kuat karena korsleting listrik.
"Kemungkinan saya lupa matikan kipas angin, kemudian terjadi korsleting listrik lalu mengeluarkan api yang membakar dua rumah bagian depan dan belakang," kata Karnilah kepada awak media.
Karnilah menceritakan, saat peristiwa kebakaran terjadi ia sedang berjualan di toko yang jaraknya 200 meter dari rumah, sedangkan suaminya Heru pergi ke pasar untuk belanja.
"Saya diteriaki tetangga, lalu saya bergegas lari ke rumah, namun rumah sudah terbakar hebat. Saya sempat nekat masuk dalam rumah untuk mengambil uang dan perhiasan, tapi oleh tetangga dicegah demi keselamatan nyawa saya," ungkap Karnilah.
Supardi warga setempat saksi yang pertama kali melihat mengatakan, api berasal dari ruang depan, ia bersama warga lain sempat berupaya mematikan api namun usahanya sia-sia.
"Saat itu saya berada di sawah, melihat di atas ada asap hitam tebal saya bergegas mendekat, ternyata rumah warga saya terbakar. Sempat berupaya mematikan dengan alat seadanya, namun gagal," ujar Supardi Kasun setempat.
Melihat api semakin membesar, khawatir api menjalar ke rumah lain. Supardi langsung menghubungi pemadam kebakaran sembari terus berupaya agar api tidak menjalar ke rumah warga lain.
"Titik lokasi kebakaran ini padat penduduk, kiri dan kanan ada rumah, saya dan warga lain terus berusaha agar api tidak menjalar, salah satunya mematikan listrik dan menyiram rumah milik warga lain yang berdekatan dengan titik api," tambahnya.
Pantauan awak media di lokasi kejadian, dua mobil air pemadam kebakaran tidak mampu memadamkan api yang sudah mengepung dan membakar seisi rumah. Penyebabnya, minim ketersedian air di sekitar lokasi kejadian.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi