SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Duh! Petani Ngawi Usir Tikus Pake Jebakan Dialiri Listrik, Malah Tetangganya yang Tewas Kesetrum

Ari Hermawan - 05 May 2024 | 17:05 - Dibaca 1.46k kali
Peristiwa Duh! Petani Ngawi Usir Tikus Pake Jebakan Dialiri Listrik, Malah Tetangganya yang Tewas Kesetrum
Polisi saat mengevakuasi petani korban tersengat aliran listrik jebakan tikus. (Foto: Ari Hermawan/ Suara Indonesia).

SUARA INDONESIA, NGAWI - Suparman (59) warga Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Jawa Timur, bernasib sial. Pasalnya, niat mengusir tikus di lahan sawah miliknya dengan memasang kawat yang dialiri listrik, malah menimpa tetangganya hingga meninggal dunia.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (5/5/2024) pagi, Suparman yang pada saat itu pergi ke sawah hendak melihat tanaman, justru terkejut melihat Kasiran (51) sudah tergeletak tidak bernyawa. Menurut informasi, sawah Suparman bersebelahan dengan sawah Kasiran.

"Pak Kasiran penggarap sawah milik orang Kandangan, sawahnya itu bersebelahan dengan sawah yang dipasang jebakan tikus beraliran listrik oleh Pak Suparman. Kemungkinan Pak Kasiran terpeleset lalu kesetrum," kata Joko warga setempat yang melihat korban saat dievakuasi.

"Mendapatkan informasi itu, lalu pihak kepolisian dan Puskesmas datang melakukan olah lokasi kejadian, korban dibawa ke rumah sakit sedangkan barang bukti travo dan kawat serta Pak Suparman turut diamankan oleh polisi," Tambahnya.

Peristiwa petani di Ngawi tewas akibat terkena sengatan listrik jebakan tikus bukan pertama kali terjadi, menurut data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, dalam kurun waktu 7 tahun sudah 46 nyawa petani melayang.

"Sudah 46 orang meninggal dunia, terbanyak di tahun 2022 ada 11 kasus, tahun 2024 sampai bulan mei sekarang sudah ada 5 kasus," kata Hasan kepada suaraindonesia.co.id Kamis 2 Mei 2024.

Hasan mengatakan, kasus orang meninggal dunia akibat tersengat listrik jebakan tikus rata-rata korbannya adalah pemilik sawah. Namun, apabila korban adalah orang lain, pelaku pemasang jebakan tikus dialiri listrik diproses hukum.

"Korban meninggal dunia terbanyak adalah pemilik sawah. Dari 46 korban kalau tidak salah ada 8 yang menjadi tersangka. Karena korban bukan si pemasang jebakan itu sendiri, bisa orang lain sedang cari belut atau sedang beraktivitas di sawah," ujarnya.

Hasan menjelaskan, pihaknya sudah sering melakukan sosialisasi pelarangan pemasangan jebakan tikus dialiri listrik. Bahkan kata dia, operasi pelarangan dengan menyita alat juga pernah dilakukan.

"Bersama aparatur desa dibantu Babinsa serta Bhabinkamtibmas, pihak kami selalu melakukan sosialisasi kepada petani soal pelarangan pemasangan jebakan tikus yang dialiri listrik. Tetapi masih ada saja yang tidak mengindahkan bahaya dampak dari jebakan tikus itu," ungkapnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ari Hermawan
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya