SUARA INDONESIA, BANGKALAN - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, awal Ramadan ini menyebabkan banjir. Dua kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Arosbaya dan Blega. Hujan terjadi sejak Selasa dini hari. Hujan mengguyur tak henti-henti selama 24 jam.
Tak hanya itu, air laut yang pasang menyebabkan banjir semakin berlarut-larut hingga Rabu pagi. Diduga banjir akan semakin meluas, jika kondisi hujan terus mengguyur kabupaten Bangkalan.
Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie langsung terjun ke lapangan meninjau situasi banjir yang belum surut. Bersama BPBD, dirinya memberikan upaya penanganan tanggap darurat dampak bencana banjir.
"Memang curah hujan tinggi beberapa hari terakhir. Kondisi ini juga ditambah adanya pasang air laut sehingga menyebabkan bencana banjir di dua tempat yakni di Kecamatan Arosbaya dan Kecamatan Blega," katanya.
Dia menjelaskan, ada 11 desa yang terdampak banjir di 2 kecamatan. Di wilayah Arosbaya ada 6 desa yang mengalami banjir yakni Desa Arosbaya, Desa Lajing, Desa Buduran, Desa Plakaran, Desa Balung dan Desa Tengket.
Sementara itu, di Kecamatan Blega ada 5 desa yang terdampak banjir diantaranya Desa Kajjen, Desa Karang Panasan dan Desa Lomaer dengan wilayah terdampak banjir sekitar 55 persen. Desa Nyormanes 50 persen terendam banjir. Desa Blega seluruhnya 100 persen terendam banjir.
Menurutnya, banjir yang menggenangi beberapa desa yang berada di Kecamatan Blega dan Kecamatan Arosbaya juga menyebabkan ruas jalan utama tergenangi banjir setinggi lutut. Bahkan di beberapa titik di Kecamatan Blega ketinggian air mencapai 1 meter lebih.
Sementara itu, Kepala BPBD Bangkalan, Geger Heri Susianto mengungkapkan, penanganan dampak banjir di Bangkalan dibantu banyak pihak dan instansi. Kondisi banjir yang besar melibatkan BPBD Jawa Timur, Polairud Provinsi Jawa Timur, Dinsos Provinsi Jawa Timur, Lanal Batu Poron, Koramil dan Polri sebagai upaya tanggap darurat bencana banjir.
Pihaknya mengupayakan evakuasi warga yang terjebak banjir menggunakan perahu karet serta mendirikan tempat penampungan sementara dan dapur umum untuk warga terdampak.
"Sementara warga yang terdampak banjir dievakuasi ke wilayah yang masih kering. Selain intensitas curah hujan yang tinggi, banjir ini merupakan banjir kiriman dari wilayah dataran tinggi perbukitan Konang dan Geger," ungkapnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Moh.Ridwan |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi