SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Tren Masyarakat Peternak Domba di Banyuwangi Semakin Melejit

Muhammad Nurul Yaqin - 28 February 2024 | 18:02 - Dibaca 1.24k kali
Peristiwa Tren Masyarakat Peternak Domba di Banyuwangi Semakin Melejit
Edukasi peternakan domba di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cluring milik Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Peternakan domba kian melejit di Banyuwangi, Jawa Timur. Kini tingkat populasi domba di ujung timur pulau Jawa itu mencapai 126.671 ekor.

Jumlah tersebut lebih tinggi dari tingkat populasi sapi potong yang mencapai 116.784 ekor berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi.

Kepala Bidang Budidaya dan Usaha Peternakan Dispertan Banyuwangi, Abdurrazak mengatakan, tingginya populasi domba dibarengi dengan melejitnya peternakan domba di masyarakat.

Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya peternakan sapi potong imbas penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) serta penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyasar ternak tersebut.

“Sehingga ternak domba menjadi alternatif pilihan masyarakat. Selain permintaan sangat tinggi, harganya juga stabil,” ujar Zaky sapaan akrab Abdurrazak, Rabu (28/2/2024).

Saat ini, kata dia, harga domba di pasaran mencapai Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta per ekor, tergantung bobot dan jenisnya.

“Harga domba juga sangat stabil karena tidak ada kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan impor domba dari luar negeri,” sambungnya.

Saat ini, tambah Zaky, selain sapi Banyuwangi masih menjadi kabupaten salah satu penyuplai domba terbesar di Jawa Timur.

“Domba-domba dari Banyuwangi bahkan ada yang diekspor ke luar negeri. Jadi ada buyer di Jatim mengambil domba dari Banyuwangi dan diekspor ke Malaysia,” katanya.

Untuk mendukung tingkat populasi domba di Banyuwangi, dinas mengoptimalkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang tersebar di sejumlah wilayah di Bumi Blambangan.

Diantaranya ada di Kecamatan Cluring, Kalibaru, Rogojampi, dan Muncar. BPP disini bertugas memberikan melakukan pendampingan pelatihan kepada peternak. Apalagi BPP yang tersebar juga memiliki kandang dan domba sendiri.

“Peternakan kami bukan untuk komersil melainkan untuk mengedukasi masyarakat, pelajar dan peternak secara langsung,” cetusnya.

Menurut Zaky, beternak domba tidak memerlukan perlakuan khusus. Hanya saja konsep kandang yg sesuai teknis dan manajemen pakan harus tepat baik volume maupun kandungan nutrisinya

“Konsep kandang ini sedapat mungkin matahari bisa masuk baik pagi maupun sore hari. Terus untuk hijauan pakan minimal 10 persen dari berat badan domba. Cukup dua kali sehari, pagi dan sore menjelang tidur,” tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya