SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Komitmen Penanganan Banjir di Sidoarjo Dinilai Masih Kurang Efektif oleh Anggota Komisi D DPRD

Amrizal Zulkarnain - 21 February 2024 | 19:02 - Dibaca 1.52k kali
Peristiwa Komitmen Penanganan Banjir di Sidoarjo Dinilai Masih Kurang Efektif oleh Anggota Komisi D DPRD
Hj. Kasipah, anggota Komisi D DPRD Sidoarjo dari partai PDI Perjuangan saat dikonfirmasi. (Rizal/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, SIDOARJO - Komisi D DPRD Sidoarjo, Jawa Timur, mengkritik kurangnya konsep yang jelas dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam penanganan musibah banjir yang merendam beberapa desa di wilayah Kecamatan Tanggulangin, Waru, dan yang terbaru, Desa Trosobo Kecamatan Taman. 

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh anggota komisi D, Kasipah, Thoriqul Huda, Bangun Winarso, dan Ainun Jariyah, saat acara dengar pendapat mengenai masalah banjir dengan perwakilan dari berbagai dinas terkait di gedung paripurna DPRD Sidoarjo. Rabu (21/2/2024).

Dalam acara tersebut, ketiga anggota komisi bergantian mempertanyakan metode penanganan banjir kepada perwakilan Dinas PU Bina Marga Sumber Daya Air (BMSDA), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, serta Camat Tanggulangin. 

Mereka menyoroti penggunaan metode konvensional seperti pemompaan yang dianggap tidak efektif, terutama mengingat kondisi geologi tanah yang mengalami penurunan setiap tahunnya.

"Terbukti saat metode penanganan banjir di desa Kedungbanteng, Banjarpanji, Kedungsolo, dan desa sekitarnya hanya mengandalkan pompa menurut kami sangat tidak efektif, bahkan percuma saja," ujar Kasipah, ketika ditemui usai hearing.

Masih menurut Kasipah, hal itu sangat perlunya solusi penanganan yang komprehensif dan serius. 

"Bupati beserta semua jajaran maupun stakeholder terkait untuk duduk bersama dalam merumuskan konsep penanganan yang jelas dan progresif," seru Kasipah, yang juga anggota fraksi PDI Perjuangan tersebut.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh anggota komisi D lainnya, Thoriqul Huda, yang menyoroti bahwa metode pemompaan yang dilakukan oleh Dinas PU BMSDA hanya mengantisipasi genangan air sementara saja.

"Pasalnya, banyak sekali faktor kenapa banjir di beberapa wilayah desa terutama desa yang berada di wilayah Timur Sidoarjo ini tak pernah bisa tertangani dengan tuntas," terang Thoriqul. 

Dalam kesimpulannya, anggota komisi D, meminta keterlibatan lebih banyak tenaga yang mumpuni dari masing-masing dinas terkait, terutama dinas teknis, dalam penanganan masalah banjir yang semakin serius setiap tahunnya.(*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Amrizal Zulkarnain
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya