SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Gubernur Jatim Bangun 66 Hunian Korban Banjir Bandang di Kalibaru Banyuwangi

Muhammad Nurul Yaqin - 11 February 2024 | 13:02 - Dibaca 2.91k kali
Peristiwa Gubernur Jatim Bangun 66 Hunian Korban Banjir Bandang di Kalibaru Banyuwangi
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa secara simbolis meluncurkan proses pembangunan hunian relokasi korban banjir di Kalibaru, Banyuwangi, Minggu (11/2/2024). (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Meski sempat molor, relokasi hunian untuk korban banjir bandang di Dusun Krajan, Desa Kalibaruwetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, akhirnya terlaksana.

Sebanyak 66 hunian relokasi akan dibangun di petak lahan seluas 1,17 hektare (ha) di Desa Kalibarukulon. Lahan tersebut sebelumnya merupakan lahan milik PTPN XII yang dibeli oleh pemprov.

Pembangunan relokasi rumah warga pascabencana banjir di Kalibaruwetan itu dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berkolaborasi dengan Pemkab Banyuwangi.

Secara simbolis, Khofifah meluncurkan proses pembangunan hunian relokasi bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani serta para pejabat pemprov dan pemkab, Minggu (11/2/2024). 

Khofifah bersyukur hunian relokasi bagi korban banjir bandang di Kalibaru bisa terealisasi. Pemprov sempat membutuhkan banyak waktu untuk menyiapkan lahan sesuai keinginan warga.

Lokasi hunian relokasi cukup ideal karena berada di wilayah perkampungan. Lokasinya cukup dekat dengan hunian awal warga yang rusak akibat banjir bandang akhir 2022 lalu.

"Tidak pernah relokasi menyambung dengan kampung seperti ini. Ini luar biasa. Mudah-mudahan proses pembangunan berjalan lancar. Masyarakat tidak perlu beradaptasi lagi dengan lingkungan baru karena ini tempat mereka bersosialisasi selama ini," kata Khofifah.

Sebelum lokasi itu ditetapkan, lanjut Khofifah, pemprov sebenarnya telah menawarkan dua titik lain. Namun, warga tak menghendakinya karena lokasi cukup jauh dari perkampungan.

Hal inilah, menurut Khofifah, yang menyebabkan proses relokasi korban banjir bandang di Banyuwangi berlangsung lebih lama ketimbang daerah lain. Namun ia bersyukur, proses pemilihan lahan bisa rampung dan pembangunan dapat dimulai.

Proses pembangunan hunian relokasi diperkirakan rampung dalam tiga bulan. Masing-masing rumah akan dibangun dengan ukuran 5 meter x 6 meter.

Pembangunan rumah tersebut didanai oleh anggaran Pemprov Jatim. Sementara sarana-prasarana akan dilengkapi oleh Pemkab Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan, pemkab siap berkolaborasi dengan menyediakan sarana-prasarana di lingkungan baru itu nantinya. Sarana-prasarana itu meliputi jaringan air bersih dan listrik.

"Fasilitas tambahan akan kami lengkapi, akan kami beri dukungan," tambah Ipuk.

Mewakili warga, Ipuk berterima kasih kepada pemkab atas pembangunan hunian relokasi itu. Ia juga mengajak warga untuk merawat dan menjaga lingkungan agar bencana banjir bandang tak kembali terulang.

"Mudah-mudahan pembangunan hunian ini jadi penyemangat bagi warga Kalibaru untuk menjaga apa yang telah diberikan," sambung Ipuk.

Salah satu korban banjir bandang, Tri Catur Wulan Mandasari, mengaku senang dengan pembangunan hunian relokasi. Sudah lebih dari setahun ia menunggu untuk memiliki rumah baru.

"Cocok dengan lokasinya. Soalnya dekat. Keluarga banyak di sini," kata warga Kalibaruwetan itu.

Sekadar informasi, banjir bandang yang terjadi 3 November 2022 di Kalibaru menyebabkan puluhan rumah warga rusak. Luapan aliran Sungai Sumberbaru menghantam tempat tinggi banyak warga.

Selama ini, pemerintah daerah setempat membiayai kontrak rumah warga yang huniannya rusak berat. Dengan dibangunnya hunian relokasi, warga akan mendapat tempat tinggal permanen. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya