SUARA INDONESIA, JOMBANG - Permintaan jenang salak mendekati Idul Fitri 1445 H kian meningkat. Bahkan, di sentra olahan salak Kunara Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, peningkatannya mencapai 100 persen dibanding Lebaran sebelumnya.
Pemilik usaha, Kuswartono mengatakan, saat ini permintaan jenang salak menjelang Idul Fitri naik signifikan. "Meski begitu, peningkatan order ini terjadi pada pemesanan sistem online. Sedangkan untuk pembelian yang datang ke sini, juga banyak yang tahu dari media online," terangnya, Minggu (7/4/2024).
Kuswartono menjelaskan, di tempat ini berbagai macam makanan olahan dan minuman berbahan baku salak diproduksi. Mulai dari jenang salak, bakery, keripik salak, pleret, nastar, stik, sirup, es krim, sari buah salak, hingga kopi biji salak.
"Kalau yang dari daging salak banyak turunan produknya. Kemudian yang dari air daging (salak) itu, saya jadikan sirup, saya jadikan sari buah," bebernya.
Dia menambahkan, dari usaha produksi olahan salak ini, dirinya mampu menyerap tenaga kerja sebanyak delapan orang. "Alhamdulillah, menjelang Lebaran tahun ini banyak permintaan jenang salak sehingga omzet Kunara meningkat signifikan," paparnya.
Kuswartono mengatakan, untuk harga di sentra olahan salak Kunara mulai harga sirup Rp 20.000/botol, dodol salak Rp 15.000, keripik salak Rp 17.000, pleret salak Rp 10.000, stik salak Rp 10.000, teh buah salak Rp 10.000, serta kopi biji salak Rp 10.000.
"Selama Ramadan ini permintaan yang naik signifikan dodol dan sirup buah salak. Kalau omzet penjualan semua produk naik dua kali lipat dari bulan biasa," ungkapnya.
Menurutnya, dalam satu bulan pihaknya mampu menghabiskan satu ton salak. Di sentra produksi Kunara ini memproduksi aneka olahan berbahan salak, karena Desa Kedungrejo selama ini dikenal sebagai penghasil buah salak. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi