SUARA INDONESIA, JOMBANG- Memasuki Ramadan 1445 H, perajin songkok di Dusun Jatirowo, Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kebanjiran pesanan hingga hampir tiga kali lipat dibanding hari biasanya.
Salah seorang perajin songkok, Muhamad Dian Arosid (28) mengatakan, dalam bulan ini permintaan songkok naik signifikan. Harga per kodi, mulai Rp 320 ribu hingga Rp 1,5 juta. Harga paling murah Rp 16 ribu per biji.
"Untuk pemasaran songkok ini mulai di daerah sekitar Jawa Timur, Jawa Barat, hingga luar pulau. Seperti di Batam dan Lombok," terangnya, Senin (11/3/2024).
Rosid menjelaskan, pemesanan biasanya datang dua bulan atau satu bulan sebelum Ramadan tiba. Tapi tahun ini, banyak yang pesan menjelang puasa.
"Permintaan songkok buatannya ini meningkat signifikan hampir tiga kali lipat. Kalau hari biasanya 300 kodi, sekarang naik menjadi 700 kodi," paparnya.
Menurutnya, di rumah produksinya songkok yang paling dicari pelanggan adalah songkok yang polos tanpa motif. Karena harganya berbeda. Songkok motif lebih mahal ketimbang songkok polos.
"Kalau yang motif biasanya ada jasa tambahan sekitar Rp 5 ribu. Kalau polos cuma Rp 16 ribu. Jadi, jika ditambahkan motif kisaran harga Rp 21 ribu – Rp 22 ribu," ucapnya.
Rosid menambahkan, untuk proses pembuatan dimulai dari kertas karton dilapisi kain agar bisa berdiri, kemudian dilapisi kain bludru hitam lalu dijahit.
"Kebanyakan usaha songkok lain tidak ada yang produksi, hanya modal merk saja. Namun kalau di sini, mulai dari awal pembuatan hingga pencantuman merek. Total ada lima merek yang terdaftar di HAKI. Semuanya dikerjakan di sini dengan berbagai jenis ukuran,” pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi