SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, didorong tambah dermaga yang awalnya 7 bisa jadi 10 dermaga.
Dorongan itu disampaikan Anggota DPR RI terpilih, Bambang Haryo Soekartono saat berkunjung di Pelabuhan ASDP Ketapang, Kamis (27/6/2024).
Penambahan dermaga baru dinilai bisa mengurangi kepadatan saat situasi tertentu. Seperti musim liburan, dan perayaan hari besar, sebut saja mudik lebaran.
“Penambahan infrastruktur dermaga wajib dilakukan ASDP,” kata penasihat Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) ini.
Bambang berkata, dari 52 kapal yang beroperasi di pelabuhan, idealnya dibutuhkan 10 dermaga. Asumsinya, satu dermaga itu bisa melayani empat kapal.
Sehingga, dengan empat kapal yang beroperasi, tambah dia, jika terdapat 10 dermaga, maka jumlah kapal yang beroperasi jadi 40 kapal.
“Sisa kapal bisa dipakai untuk cadangan kalau terjadi satu kerusakan kapal yang beroperasi pada saat itu,” ujar Politisi Gerindra ini.
Selain dermaga, Bambang menyampaikan, infrastruktur di luar pelabuhan juga perlu ada perhatian. Seperti di jalan raya menuju pelabuhan yang kerap terjadi antrean. Ini bisa dilakukan pelebaran.
Begitupun di Jalur Lingkar yang difungsikan untuk pengalihan arus saat terjadi kemacetan di jalur menuju Pelabuhan. Jalur ini disarankan bisa dibuat lebih panjang.
“Harapannya bisa mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kemacetan. Sehingga tidak perlu lewat di jalur utama (jalan raya depan Pelabuhan Ketapang). Nanti kita coba sounding ke Kementerian Perhubungan dan Kementerian PU,” kata dia.
Dia menambahkan, lintasan Ketapang - Gilimanuk adalah lintasan yang sangat strategis. Sehingga harus ada perhatian maksimal dari pemerintah. Terutama Kementerian Perhubungan. Agar pelayanan terhadap konsumen bisa dilakukan lebih baik lagi.
Oleh karena itu, perlu perhatian terhadap infrastruktur. Tidak hanya kapal yang perlu diperhatikan dan distandarisasikan, tapi juga kepelabuhanan.
Infrastruktur kepelabuhanan juga perlu dibenahi. Dia mencontohkan di dermaga III yang kapasitas untuk kendaraan yang lewat tidak lebih dari 20 ton seharusnya kapasitasnya bisa untuk kendaraan dengan berat 40 ton.
“Ini bukan kesalahan ASDP, tapi dari desain awal seperti itu. Ini perlu adanya revitalisasi sehingga kapasitasnya bertambah,” tegasnya.
Begitu juga dengan dermaga LCM. Dermaga ini bisa dijadikan lebih layak dari yang ada sekarang ini. Sebab saat ini kondisinya kurang memenuhi syarat. Kondisi ini, kata Dia, membahayakan terhadap truk itu maupun pelayaran itu sendiri.
“Karena kondisi dermaganya sudah rusak. Ini butuh satu kebijakan yang harus segera dilakukan oleh yang berwenang, apakah dari ASDP atau dari Dinas Perhubungan Provinsi yang memiliki dermaga itu,” tutupnya.
Informasi tambahan, di Pelabuhan Ketapang, Bambang Haryo Soekartono bertemu dengan General Manager ASDP Ketapang Syamsudin, Kepala KSOP Banyuwangi Syamsu Rizal, Korsatpel BPTD Wilayah Kerja Ketapang, Bayu Kusumo Nugroho dan pengurus Gapasdap Provinsi Jawa Timur dan Banyuwangi.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi