SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Politisi Kepulauan Sumenep Khawatir Ada Kongkalikong antara SKK Migas dan MGA Utama Eergi

Wildan Mukhlishah Sy - 21 June 2024 | 12:06 - Dibaca 827 kali
News Politisi Kepulauan Sumenep Khawatir Ada Kongkalikong antara SKK Migas dan MGA Utama Eergi
Politisi asal Kepulauan Sapeken, Dulsiam. (Foto: Istimewa).

SUARA INDONESIA, SUMENEP- Politisi asal Kepulauan Sapeken Dulsiam turut merespon persoalan antara masyarakat Desa Sepanjang, Sapeken dengan KKKS MGA Utama Energi yang kian memanas beberapa waktu terakhir.

Menurutnya, dirinya merasa heran atas sikap KKKS MGA Utama Energi yang tak kunjung menjawab keinginan masyarakat. Padahal menurutnya, permintaan masyarakat bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan.

Terlebih kata dia, warga Desa Sepanjang memiliki hak penuh untuk memperjuangkan tanah kelahirannya tersebut.

"Padahal persoalannya sederhana sekali, kenapa tidak sosialisasi kepada warga terutama nelayan disana. Masak tidak bisa menyelesaikan itu," katanya.

Dia juga menyeret SKK Migas agar segera memberikan ultimatum tegas atas tindakan KKKS MGA Utama Energi, yang dinilai cacat etika sosial.

Harusnya, kata dia, sebagai instansi yang menaungi pelaku usaha Migas, maka SKK Migas perlu bertindak tegas, agar persoalan ini tak menjadi perbincangan yang memalukan di mata masyarakat.

Karena seperti diketahui sebelumnya, selain beroperasi tanpa melakukan sosialisasi kepada warga Desa Sepanjang, KKKS MGA Utama Energi diduga masih memiliki tanggungan hutang bernilai puluhan juta rupiah, kepada salah satu badan usaha desa setempat.

Ia memandang, maka kemudian adalah hal yang wajar jika kemudian muncul kekhawatiran bahwa telah terjadi kongkalikong antara SKK Migas dan KKKS MGA Utama Energi.

"Semestinya SKK Migas perlu ingatkan MGA supaya permintaan masyarakat tidak terlalu larut dan menjadi perbincangan yang dipandang memalukan," lanjutnya.

Dulsiam menambahkan, penjelasan terkait operasi Migas tidak cukup jika hanya di meja pemerintahan. Karena masyarakat, harus betul-betul memahami kegiatan yang dilakukan oleh KKKS MGA Utama Energi.

Sehingga masyarakat yakin, bahwa KKKS MGA Utama Energi juga akan bertanggung jawab atas keberlangsungan lingkungan sekitar dan tidak hanya mengeksploitasi kekayaan alam yang dimiliki di Desa Sepanjang.

"Menjelaskan operasi Migas itu tidak cukup di meja pemerintah. Masyarakat Kepulauan rata-rata berprofesi sebagai nelayan, lalu siapa yang akan bertanggung jawab jika ada warga yang merasa dirugikan dengan hal itu, dan pelaku KKKS harus memperhatikan unsur keselamatan masyarakat," tuturnya.

Maka dari itu, ia berharap agar KKKS MGA Utama Energi segera menuntaskan tanggung jawab tersebut, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Karena KKKS di Kepulauan Sapeken tidak hanya MGA, tapi ada juga KEI yang sampai saat ini baik-baik saja dengan masyarakat," pungkasnya.

Sementara itu, Humas MGA Utama Energi hingga saat ini masih belum buka suara terkait informasi tersebut. Padahal sejumlah media telah berusaha melakukan konfirmasi. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya