SUARA INDONESIA , JOMBANG- Selama libur Idul Adha 2024, ribuan peziarah memadati kompleks wisata religi Makam Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur. Lonjakan pengunjung ini mencapai tiga kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.
Berdasarkan pantauan di lokasi, ribuan peziarah dari berbagai daerah tampak silih berganti memanjatkan doa dan tahlil di sekitar makam Gus Dur.
Pengasuh Ponpes Tebuireng Putri, KH Fahmi Amrullah Hadziq (Gus Fahmi) mengungkapkan, pada hari biasa, jumlah peziarah yang datang mencapai sekitar 3.000 orang per hari.
"Namun, pada momen libur Idul Adha, akhir pekan dan hari libur lainnya, jumlah peziarah dapat melonjak hingga tiga kali lipat, mencapai lebih dari 15.000 orang," terang Gus Fahmi kepada media saat dikonfirmasi lewat selulernya, Rabu (19/6/2024).
Meningkatnya jumlah peziarah ini, tidak hanya membawa berkah bagi umat Islam, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar. Banyak pedagang kaki lima yang membuka lapak di sepanjang jalan menuju makam Gus Dur.
Selain itu, keberadaan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari (MINHA) Jombang yang berada di kompleks yang sama dengan Makam Gus Dur, juga memberi nilai tambah bagi para peziarah. Museum ini, menjadi sarana edukasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang Gus Dur dan perjuangan KH Hasyim Asy'ari.
"Didukung koleksi dan barang-barang peninggalan Mbah Hasyim sebagai bahan edukasi untuk peziarah," terang Gus Fahmi.
Gus Fahmi berharap, para peziarah yang datang ke makam Gus Dur tidak hanya berziarah, tetapi juga dapat mengunjungi Museum MINHA. Ia menyampaikan, museum ini merupakan tempat yang kaya akan pengetahuan sejarah dan sangat edukatif.
"Dengan berkunjung ke Museum MINHA, para peziarah dapat lebih memahami dan menghargai warisan budaya dan sejarah Islam di Indonesia," kata Gus Fahmi.
"Selain itu, kunjungan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal, terutama bagi para pelaku usaha kecil di sekitar kawasan museum," imbuhnya.
Gus Fahmi optimistis bahwa dengan meningkatnya kunjungan ke Museum MINHA, kesadaran dan apresiasi terhadap sejarah dan warisan Islam di Indonesia akan semakin tumbuh.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk mendukung upaya pelestarian sejarah dan kebudayaan melalui kunjungan ke museum-museum, seperti MINHA salah satunya," pungkas dia. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi