SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Gelaran Event di Tempat Wisata Dinilai Mampu Tingkatkan PAD, Anggota DPRD Sumenep: Jangan Musiman! 

Wildan Mukhlishah Sy - 19 April 2024 | 14:04 - Dibaca 940 kali
News Gelaran Event di Tempat Wisata Dinilai Mampu Tingkatkan PAD, Anggota DPRD Sumenep: Jangan Musiman! 
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep Sami'udin. (Foto: You Tube PWI Sumenep)

SUARA INDONESIA, SUMENEP- Pemkab Sumenep, Jawa Timur, diketahui tengah menggalakkan beragam event di tempat wisata. Salah satunya, bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan, hingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat.

Hal tersebut mendapatkan respons dari Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep Sami'udin. 

Menurutnya, peningkatan PAD melalui event di sejumlah tempat wisata mampu tercapai, namun tidak mungkin didapatkan secara maksimal. 

Pasalnya, kata dia, sejauh ini event yang digelar di tempat wisata, seperti kesenian dan hiburan masih bersifat musiman, bukan setiap saat disuguhkan. Sehingga dengan begitu, minat masyarakat untuk berkunjung juga tidak mungkin setiap saat. 

Untuk itu, dirinya meminta agar Pemkab Sumenep jangan hanya menyajikan event musiman bagi wisatawan. Dengan begitu, jumlah pengunjung akan mengalami peningkatan, yang nantinya juga akan berdampak pada bertambahnya PAD Sumenep. 

"Saya rasa bisa tapi tidak maksimal, karena ini kan sifatnya musiman. Saya pinginnya, tempat wisata itu tidak musiman. Jadi kapanpun masyarakat datang, tetap ada kegiatan yang menyenangkan dan menghibur," ujarnya, Jumat (19/04/2024). 

Dia mengakui, adanya event di tempat wisata memang mampu memberikan dampak pada peningkatan ekonomi, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). 

Akan tetapi, sekali lagi ia menegaskan, bahwa itu hanya berlaku beberapa hari saat kegiatan berlangsung. Setelah itu, semuanya akan kembali seperti sebelumnya. 

"Seperti di Kecamatan Saronggi dan Bluto, itu ada karapan sapi, banyak orang jualan di sana. Tapi itu tidak berlanjut, coba lihat sekarang, tidak ada apa-apa," katanya. 

Bahkan, dia menyatakan, lebih tertarik pada destinasi wisata yang dikelola oleh pihak desa, dimana biayanya tidak dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

Bukan tanpa alasan, pria yang akrab disapa ki Sami' itu menganggap bahwa konsep yang dihadirkan di destinasi wisata desa terkesan lebih unik dan tidak hanya mengandalkan keindahan pemandangan semata. 

"Saya malah lebih tertarik pada wisata yang dikelola oleh desa. Contohnya misal bukit tawaf dan beberapa lainnya, di sana kan tidak musiman, tetap ramai setiap hari," lanjutnya. 

Meski begitu, ia mengaku, akan tetap mendukung pemerintah dalam memaksimalkan pengelolaan tempat wisata di Kabupaten Sumenep, dengan memberikan sejumlah rekomendasi. Diantaranya, ketersediaan fasilitas yang memadai, serta jaminan keamanan bagi wisatawan. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya