SUARA INDONESIA, SUMENEP- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, masih bungkam dan enggan menanggapi simpang siur uang transport pelantikan dan bimbingan teknis (bimtek) Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS).
Diketahui, isu tersebut sedang hangat diperbincangkan dan menciptakan keresahan bagi masyarakat, khususnya di kalangan KPPS.
Untuk wilayah Kabupaten Sumenep, suaraindonesia.co.id sempat mewawancarai sejumlah KPPS. Mereka mengaku telah mengikuti bimtek namun tidak mendapatkan uang transport.
"Saya sudah bimtek kemarin langsung setelah pelantikan, tapi tidak dapat uang. Atau memang tidak ada, saya juga kurang tahu," katanya.
Selanjutnya, hal senada juga disampaikan oleh KPPS lain yang enggan disebutkan namanya. Dia mengatakan, saat bimtek tidak mendapatkan uang transport. Hanya mendapat makanan ringan.
Suaraindonesia.co.id, berupaya mengonfirmasi Ketua KPU Sumenep Rahbini, Jumat (26/01/2024). Selanjutnya, upaya konfirmasi kembali dilakukan kemarin, Minggu (28/01/2024). Namun, tetap tidak mendapat tanggapan.
Padahal, akun resmi Instagram KPU RI yakni @kpu_ri telah menegaskan, bahwa anggaran transport pelatihan dan bimtek KPPS telah disiapkan dan didistribusikan ke KPU kabupaten/kota.
"@zhalulghandy, uang transport untuk pelan untuk pelantikan sudah disiapkan dan didistribusikan ke KPU Kabupaten/Kota, seluruh KPPS yang menghadiri pelantikan dan bimtek akan mendapatkan uang transport sesuai ketentuan tergantung wilayahnya, pembayaran uang transport dikelola oleh PPS di setiap desa/kelurahan," tulisnya di kolom komentar.
Diinformasikan, dalam komentar terbarunya itu, @kpu_ri menanggapi akun @zlalulghandy yang meminta agar KPU RI harus terbuka terkait dana. Pasalnya, selain isu nominal yang diduga berbeda, dia mengaku selama pelantikan hingga bimtek tak mendapatkan dana transport sama sekali.
"KPU HARUS TERBUKA MASALAH DANA, SOALNYA DARI SETIAP DAERAH BEDA-BEDA. BUKTINYA DITEMPAT SAYA DARI ACARA PELANTIKAN SAMPE BIMTEK GADA DANA TRANSPORT," tulisnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi