SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Tertinggi se-Madura, Capaian Aktivasi IKD di Sumenep Masih di Bawah 2 Persen

Wildan Mukhlishah Sy - 12 January 2024 | 15:01 - Dibaca 1.35k kali
Advertorial Tertinggi se-Madura, Capaian Aktivasi IKD di Sumenep Masih di Bawah 2 Persen
Kabid Pelayanan dan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Sumenep, Wahasah (Foto: Wildan/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, SUMENEP - Target capaian aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Sumenep jadi yang tertinggi se Madura.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Sumenep, Wahasah menyebut saat ini capain IKD di wilayahnya masih di bawah angka 2 persen yakni sekitar 1,87 persen.

Kendati demikian, Wahasah mengakui capaian tersebut masih jauh dari target nasional yang menargetkan aktvasi IKD di angka 25 persen.

"Kita baru 15.453 setara dengan 1,87% jadi belum nyampe 2% gitu. Walaupun mungkin di Madura itu, Sumenep masih tertinggi pencapaian IKD-nya," ujarnya, Jum'at (12/01/2024).

Wahasah mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan capaian IKD di Sumenep masih rendah.

Diantranya, mindset masyarakat yang menganggap memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) sudah mencukupi sehingga tidak lagi perlu melakukan aktivasi IKD.

Lalu, masyarakat merasa belum akrab dengan IKD, begitupula dengan tata cara aktivasinya.

"Permasalahannya orang masih belum familiar terhadap penggunaan IKD ini, kan masih baru," ucapnya.

Selanjutnya, masih banyak masyarakat yang belum memiliki android. Sementara yang sudah punya, memori penyimpanan handhphonenya tidak cukup untuk mengaktivasi IKD.

Kemudian, ada juga kendala jaringan yang membuat proses aktivasi menjadi lebih lama.

"Iya (ada kendala jaringan, Red) juga kan jadi kendala, hanya saja itu tidak terlalu. Cuma kalau di kepulauan memang jaringan itu menjadi salah satu kendala ketika melakukan jemput bola ke daerah-daerah yang terpencil," jelasnya.

Untuk meningkatkan capaian tersebut Disdukcapil Sumenep, kata Wahasah sudah melakukan beberapa cara, mulai dari jemput bole ke lembaga-lembaga pendidikan hingga berkolaborasi bersama pihak-pihak terkait.

"Prioritas kita ke yang kira-kira banyak kaum milenial seperti para ASN, kemudian mahasiswa, murid-murid yang sudah wajib KTP. Karena memang mereka itu yang rata-rata bisa dikatakan 99 persen itu memiliki HP Android," tutupnya. (Adv) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya