SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Calon Jemaah Haji Usia Satu Abad di Probolinggo, Jadi Tukang Pijat hingga Buruh Tandur

Lutfi Hidayat - 10 May 2024 | 20:05 - Dibaca 1.40k kali
News Calon Jemaah Haji Usia Satu Abad di Probolinggo, Jadi Tukang Pijat hingga Buruh Tandur
Nenek Ngatima, calon jemaah haji Kabupaten Probolinggo berusia 100 tahun saat memijat seorang anak. (Foto: Lutfi Hidayat/Suaraindonesia.co.id)

SUARA INDONESIA, PROBOLINGGO – Siapa yang mengira jika keseharian nenek Ngatima alias Tirjo calon jemaah haji (CJH) berusia seratus tahun asal Kabupaten Probolinggo hanyalah sebagai tukang pijat anak dan dewasa serta buruh tandur di sawah.

Dengan tekun nenek berusia 1 abad ini, menabung Rp 20.000 setiap hari di kantong kresek dari penghasilannya yang pas-pasan. Saat jumlah tabungannya cukup untuk mendaftar kuota haji, barulah ia memantapkan niatnya mendaftar berangkat menunaikan haji pada di tahun 2018 lalu.

“Saya tabung di kantong kresek, Rp 20 ribu setiap hari. Saat jumlahnya sampai 27 juta, baru saya mendaftar mendatangi bank ini, bank itu. Saya nunggu 6 tahun baru dapat panggilan berangkat haji,” ungkap Ngatima yang selalu menghindari makanan berlemak ini, Jumat (10/5/2024).

Di usianya 94 tahun ketika mendaftar haji, nenek Ngatima harus mengantre 6 tahun hingga akhirnya masuk dalam daftar percepatan pemberangkatan haji. Keberangkatannya pun sempat tertunda 2 tahun karena wabah Covid-19, yang melarang pemberangkatan haji oleh Pemerintah Arab Saudi.

Sebagai tukang pijat anak dan dewasa, nenek Ngatima membatasi aktivitasnya itu agar tidak kelelahan karena usianya yang telah lanjut.

“Kalau yang pijat dewasa, saya hanya bisa dua sampai tiga orang saja. Kalau anak-anak lebih banyak yang saya pijat,” ungkap nenek murah senyum itu.

Di sela-sela kesehariannya menjadi tukang pijat, nenek Ngatima juga menjadi buruh tandur (tanam) di sawah. “Kadang saya juga jadi tukang tandur mas di sawah. Berdagang sayur dan buah keliling juga pernah,” terangnya.

Nenek Ngatima tinggal bersama salah seorang cucunya di Desa/Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Sementara seorang anaknya tinggal di desa lain dan seorang lainnya berada di Madura, Jawa Timur. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV