SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Demi Hibah Rp 29,8 Miliar dari Bojonegoro, Bupati Lamongan Pilih Relokasi Warganya

Irqam - 20 April 2024 | 14:04 - Dibaca 1.37k kali
News Demi Hibah Rp 29,8 Miliar dari Bojonegoro, Bupati Lamongan Pilih Relokasi Warganya
Bupati Lamongan Yuhronur Effendi saat melakukan pertemuan terbatas dengan Bupati Bojonegoro periode 2018-2023 Anna Muawanah membahas pembangunan Waduk Pejok pada tahun 2022 lalu. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, LAMONGAN - Pemkab Lamongan menerima dana hibah Bantuan Khusus Keuangan (BKK) Rp 29,8 miliar dari Pemkab Bojonegoro pada tahun 2023. Namun terungkap, demi dana hibah itu Lamongan harus merelokasi warganya sendiri. 

Informasi yang dihimpun, kesepakatan itu diambil Bupati Lamongan Yuhronur Effendi saat melakukan pertemuan terbatas dengan Bupati Bojonegoro periode 2018-2023 Anna Muawanah di awal tahun 2022 lalu. Selain itu, opsi ini dipilih karena APBD Lamongan beberapa tahun terakhir mengalami defisit.

Dalam pertemuan tersebut, Bojonegoro siap memberikan dana hibah puluhan miliar dengan syarat Lamongan harus  merelokasi warganya yang berada di area pembangunan Waduk Pejok di kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro.

Dalam pembangunan Waduk Pejok sebagai antisipasi air hujan dan pengairan pertanian beberapa daerah di Bojonegoro ini diperkirakan membutuhkan lahan di wilayah Lamongan sekitar 45 hektar. 

Bupati Lamongan Yuhronur Effendi mengatakan, hibah sebesar Rp 29,8 miliar dari Bojonegoro untuk Lamongan ini harus dilihat secara luas bahwa ada kepentingan dan manfaat yang lebih besar.

“Jadi mari kita lihat dalam kerangka makro untuk kepentingan kemanfaatan yang lebih besar, bukan hanya sudut pandang hibah dan relokasi,” kata Yuhronur kepada Suara Indonesia, Kamis (18/04/2024).

Bupati Lamongan yang akrab disapa Pak Yes ini menjelaskan, warga Lamongan yang akan di relokasi sebagian besar menempati lahan milik Perhutani. Pemkab setempat juga telah melakukan sosialisasi.

“Detail teknis dalam pembangunan waduk pejok ini juga masih dibahas di pemerintah pusat. Tentang sosialisasi dan sebagainya sebenarnya itu sudah berlangsung sejak dulu,” ungkapnya.

Pak Yes juga menyebut, pertimbangan dirinya menerima tawaran Bojonegoro dan memilih mengorbankan warga Lamongan ini tidak hanya soal barter begitu saja. Melainkan dengan dana hibah yang terima itu digunakan untuk perbaikan ruas jalan di wilayah Sukorame-Slaji, Lamongan.

Perbaikan Jalan Sukorame-Slaji, lanjut Pak Yes, sangat dibutuhkan. Pasalnya jalan tersebut juga dimanfaatkan warga Bojonegoro untuk arus ke Jombang maupun Mojokerto.

“Dan dalam kerangka kerjasama antar daerah hal itu lazim. Setahu saya Bojonegoro juga membantu Tuban juga Blora,” pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV