SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Trauma Nangis Dibully, Kini Ayesha Bersyukur Mata Minusnya Turun Berkat Terapi Ortho K

Lukman Hadi - 13 March 2024 | 17:03 - Dibaca 2.06k kali
Kesehatan Trauma Nangis Dibully, Kini Ayesha Bersyukur Mata Minusnya Turun Berkat Terapi Ortho K
Ayesha (13) mengalami trauma bully dari teman sekolahnya karena berkacamata tebal. Kini mata minusnya itu bisa teratasi berkat terapi Ortho K. (Foto: Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, SURABAYA - Sedih dan bingung, itulah perasaan yang dirasakan seorang ibu, Sri Utami, asal Jakarta Timur saat tahu anak sulungnya, Ayesha (13), mengalami mata minus tinggi.

Ia juga baru mengetahuinya saat pertama kali memeriksakan mata anaknya ke optik saat anaknya duduk di kelas 1 Sekolah Dasar.

“Waktu itu sakit hati banget, Ayesha pernah nangis-nangis karena ada teman sebayanya mengejek kondisi mata Ayesha yang pakai kacamata tebal,” ujar Sri Utami, Rabu (13/03/2024).

Sebagai seorang ibu, tentu dia tidak diam saja untuk berjuang mendapatkan pengobatan demi menurunkan mata minus puterinya. Namun, memasuki usia 13 tahun, anaknya mengeluh bahwa matanya semakin blur, ia pun kembali memeriksakan mata anaknya, betapa kaget dirinya saat mengetahui sang anak bertambah minusnya.

"Saat terakhir periksa kemarin, ukurannya sudah mencapai -11.00. Lensa kacamatanya semakin tebal," terang dia.

Ia mengaku, sering melihat Ayesha pulang dalam keadaan menangis karena terus mendapat ejekan dari teman-teman sekolahnya.

"Ya dibilang kacamata botol lah, kok bisa sih minus tinggi, kok bisa sih kacamatanya begitu. Siapa sih yang mau kayak begini. Punya mata minus setinggi ini. Saya pengen anak saya sembuh. Perasaan saya hancur sekali setiap melihat dia menangis," ungkapnya.

Dan pada akhirnya, ia memperoleh jawaban dengan mendatangi VIO Optical Clinic. Di sana, harapan seorang Sri Utami muncul untuk melihat mata minus puterinya turun.

"Semua usaha saya coba, termasuk datang ke VIO Optical Clinic untuk mencari sedikit harapan menyembuhkan mata minus anak saya, dan alhamdulillah kami mendapat sedikit pencerahan untuk mata minus Ayesha yang bisa diturunkan dengan menggunakan Ortho K," jelasnya.

Untuk diketahui, Terapi Ortho K adalah terapi pembentukan ulang kornea mata yang bertujuan untuk menghambat dan menurunkan pertumbuhan miopi atau mata minus tanpa proses pembedahan atau operasi. Metodenya menggunakan lensa kontak berbahan Rigid Gas Permeable (RGP) yang digunakan pasien saat tidur minimal 8 jam per hari.

"Pas pertama kali tahu ternyata lensa kontak Ortho K itu dipakai tidur, saya sempat ragu karena khawatir anak saya ini tidak bisa pakai. Namun, untungnya staff di VIO sabar banget dan telaten mengajarkan pada Ayesha tentang penggunaan Ortho K-nya. Alhamdulillah, puji syukur pada Allah, saya terharu banget, baru 3 hari pakai alatnya, Ayesha udah bisa baca tulisan jarak jauh dengan jelas," ucap haru Sri Utami saat mengantar Ayesha untuk kontrol ke VIO Optical Clinic.

Lensa kontak Ortho K dijamin aman dan sudah teruji klinis serta menjadi rekomendasi ahli kesehatan mata di beberapa negara-negara maju terutama bagi pasien-pasien bermata minus atau silinder  yang usianya 6 hingga 18 tahun.

"VIO itu sangat concern sama kesehatan mata masyarakat Indonesia karena visi kami adalah untuk membawakan inovasi terbaik agar mereka bisa melihat lebih jelas. Jadi, semua layanan, alat pemeriksaan mata yang ada di VIO, hingga Eyecare professional-nya itu benar-benar sudah tersertifikasi dan memiliki kemampuan yang oke dalam menangani kesehatan mata pasien," kata Founder VIO Optical Clinic,  Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO, FIALVS.

VIO Optical Clinic yang berdiri sejak tahun 2013 di bawah naungan Optometry Doctor lulusan Cebu Doctor University Phillipine berpengalaman yang tersertifikasi dari Fellow American Academy of Optometry (FAAO) dan memiliki spesialisasi di bidang Vision Therapy (Terapi Penglihatan) berskala global Internasional. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya