SUARA INDONESIA, JEMBER- Kelangkaan gas melon 3 Kg di Jember, sejatinya bukan masalah baru. Hampir setiap tahun, problem semacam ini selalu terjadi. Umumnya ketika momen hari besar seperti Lebaran, Idul Adha, juga musim kemarau. Karena di musim kering, banyak elpiji subsidi yang digunakan untuk bahan bakar mesin diesel penyedot air.
Lalu langkah apa yang dilakukan Pertamina mengantisipasi pengulangan kasus semacam itu? Humas Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatim Balinus Taufiq Kurniawan, tak menjelaskan secara gamblang apa upaya yang dilakukan. Dia hanya memastikan, pasokan gas melon yang didistribusikan ke wilayah Jember telah sesuai dengan kebutuhan. Termasuk antisipasi melonjaknya pemakaian di momen Lebaran.
Menurutnya, berdasarkan data kebutuhan gas subsidi di Jember, total penggunaan harian masyarakat mencapai 70 ribu tabung lebih per hari. Dan semua kebutuhan tersebut telah tercukupi dengan distribusi berjenjang yang dilakukan Pertamina. Mulai dari stasiun pengisian, agen hingga pangkalan.
Bahkan, pada Lebaran kemarin, Pertamina juga telah menambah pasokan hingga 200 ribu tabung. Tambahan ini sebagai antisipasi meningkatnya penggunaan elpiji subsidi di momen Idul Fitri.
“Sebenarnya, kalau dari sisi distribusi tidak masalah. Karena kami telah memasok sesuai dengan kebutuhan. Bahkan, Lebaran kemarin ada tambahan hingga 200 ribu tabung,” katanya kepada Suaraindonesia.co.id, Selasa (23/4/2024) sore.
Meski sudah ada antisipasi dengan menambah pasokan, namun kondisi di lapangan masih tetap sama. Warga kesulitan mendapatkan gas melon itu. Bahkan, ada yang sampai berkeliling di beberapa toko dan pangkalan di dua kecamatan wilayah Jember selatan. Kalaupun ada, harganya melambung hingga Rp 22 ribu per tabung. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Yuni Amalia |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi