SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Jaga Alam Jadi Pesan Bupati Trenggalek di Festival Durian Internasional 2024

Rudi Yuni - 21 April 2024 | 18:04 - Dibaca 451 kali
Advertorial Jaga Alam Jadi Pesan Bupati Trenggalek di Festival Durian Internasional 2024
Gus Ipin saat melakukan serangkaian adat dalam kegiatan International Durio Festival 2024 di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, TRENGGALEK- Metri atau sedekah selamatan durian digelar dalam rangkaian kegiatan International Durio Festival tahun 2024 di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (21/4/2024).

Dalam makna sedekah itu ada pesan yang dititipkan oleh Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin. Dia meminta semua turut menjaga alam dan lingkungan. “Dengan menjaga alam akan ada keberkahan kepada kita, seperti yang telah dirasakan yakni hasil panen yang melimpah,” kata Gus Ipin.

Gus Ipin juga mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Harusnya kegiatan ini dilaksanakan pada bulan kemarin, tapi karena panen raya bertepatan Ramadan, akhirnya diundur.

Kegiatan ini berjalan lancar dan juga ada dukungan dari pemerintah provinsi, juga dari PT. Astra, serta beberapa sponsor, masyarakat, LMDH dan petani-petani yang bersedekah durian. “Tentunya kalau tanpa mereka-mereka semua tidak akan terselenggara,” ucapnya.

Konsep kegiatan ini sendiri sebenarnya lebih untuk mengembalikan lagi adat bersedekah produk-produk atau hasil panen berupa durian. Termasuk dengan upacara Metri memulai sesuatu menanamnya kembali.

Sehingga, ketika kita menjaga alam dan lingkungan, maka alam dan lingkungan akan memberikan kembali berupa buah atau semuanya yang ditanam.

Sebenarnya, tahun ini hasil panen cukup berlimpah. Namun, karena momennya bertepatan dengan Ramadan, sehingga diundur. Karena saat Ramadan orang berwisata kurang. Kemudian, durian juga tidak cocok dimakan buka atau sahur.

“Maka, kedepannya kita atur semoga panennya nanti bisa lebih terjadwal. Karena sekarang masyarakat tanamnya juga mulai berjenjang,” ungkapnya.

Meski tahun dan bulannya tidak sama, diharapkan masa panennya juga tidak sama. Seperti Ripto itu tiap tahun bisa panen dua kali. Dan kemarin ada beberapa orang yang berusaha membuat pasta durian.

Selain itu, olahan minuman seperti es itu menggunakan pasta durian juga banyak. Sehingga banyak permintaan untuk membuat pasta durian.

“Semoga kualitas bagus, sehingga bisa dikirim keluar kota. Sedangkan di sini yang kualitasnya kurang, bisa kita bikin untuk rasa. Apalagi di Trenggalek terdapat hutan durian yang luas lahannya mencapai 650 hektare di Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo,” tutupnya. (ADV)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV