SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Empat Institusi Pendidikan Kerjasama Eksplorasi EBT di Pulau Pagerungan Kecil Sumenep

Wildan Mukhlishah Sy - 03 August 2024 | 20:08 - Dibaca 1.36k kali
News Empat Institusi Pendidikan Kerjasama Eksplorasi EBT di Pulau Pagerungan Kecil Sumenep
Tim Konsorsium Program Penelitian Potensi Pembangkit Tenaga Arus dan Tenaga Angin. (Foto Istimewa)

SUARA INDONESIA, SUMENEP - Empat institusi pendidikan di Indonesia yang tergabung dalam Konsorsium Program Penelitian Potensi Pembangkit Tenaga Arus dan Tenaga Angin, akan bekerjasama mengeksplorasi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Pulau Pagerungan Kecil.

Adapun Institusi yang tergabung dalam konsorsium internasional itu, pertama ada Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yakni lembaga pendidikan yang berfokus pada pengembangan teknologi elektronik dan telekomunikasi. Visi mereka adalah menjadi pusat unggulan teknologi yang diakui secara internasional.

Kedua, ada Politeknik Negeri Manufaktur Bandung (Polman Bandung), yakni institusi pendidikan yang berfokus pada bidang manufaktur dan teknologi, serta berkomitmen untuk melahirkan alumni-alumni yang kompeten dan siap bersaing di dunia industri.

Ketiga, University of Southampton, merupakan universitas riset yang ada di Southampton, Inggris. Institusi pendidikan ini terkenal dengan penelitiannya yang mencakup berbagai bidang dan selalu berupaya agar bisa berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi global.

Keempat, Coventry University yang berada di Coventry, Inggris. Kampus ini berfokus pada penelitian dan pengembangan, yang sudah memiliki reputasi dalam bidang kesehatan, ilmu sosial dan teknologi.

Salah satu dosen PENS, Nu Rhahida Arini menjelaskan, keempat institusi pendidikan itu akan melakukan eksplorasi dan mengembangkan potensi arus laut dan angin sebagai sumber energi berkelanjutan di Pulau Pagerungan Kecil.

Hal itu, menurutnya sesuai dengan tujuan program tersebut yakni menjadikan Pagerungan Kecil sebagai pulau yang mandiri energi.

"Mimpi besar kami adalah menjadikan Pulau Pagerungan Kecil mandiri energi berbasis EBT yang nantinya akan menjadi contoh bagi pulau-pulau lain di Nusantara," ungkapnya, Jumat (02/08/2024).

Selain meningkatkan akses energi di Pagerungan Kecil, pihaknya berharap program tersebut bisa meningkatkan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) di sana dan berdampak positif bagi lingkungan maupun masyarakat setempat.

Tak hanya itu, Rhahida menyebut program tersebut juga didesain untuk mempromosikan penelitian hingga pengembangan teknologi EBT yang lebih inovatif dan mencerminkan komitmen global terhadap pembangunan berkelanjutan dan penggunaan energi bersih.

"Diharapkan hasil dari penelitian ini akan membuka jalan bagi implementasi teknologi EBT di wilayah-wilayah lain yang membutuhkan solusi energi berkelanjutan," paparnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pulau Pagerungan Kecil Halilurrahman menyambut hangat program tersebut.

Menurutnya kerjasama yang dibawa empat institusi pendidikan itu, sesuai dengan misi Pemerintah Desa (Pemdes) Pagerungan Kecil.

"Sudah lama masyarakat kami menginginkan listrik yang menyala 24 jam. Namun, sampai saat ini pemerintah pusat (PLN, Red) belum mewujudkannya. Dengan kerjasama ini diharapkan dapat mewujudkan harapan kami secara bertahap," pungkasnya. (*)


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya