SUARA INDONESIA JAWA TIMUR

Pabrik Tahu di Ngawi Buang Limbah Sembarangan, Bisa Sebabkan Diare hingga Tipes

Ari Hermawan - 30 April 2024 | 10:04 - Dibaca 662 kali
News Pabrik Tahu di Ngawi Buang Limbah Sembarangan, Bisa Sebabkan Diare hingga Tipes
Sungai Ketonggo di Ngawi, Jawa Timur tercemar limbah pabrik tahu. (Foto: Ari Hermawan/ Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, NGAWI -  Pabrik tahu di Paron, Ngawi, Jawa Timur, ditutup. Hal ini buntut protes warga soal limbah pabrik tersebut yang dibuang sembarangan ke sungai.

Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi melalui kepala puskesmas setempat menyebut, pembuangan limbah sembarangan bisa berdampak serius terhadap kesehatan.

"Limbah pabrik tahu yang dibuang sembarangan tanpa melalui pengelolaan limbah sesuai aturan bisa menyebabkan penyakit kulit, diare, dan tipes," kata Kepala Puskesmas Teguhan, Paron, Suratno, Selasa (30/4/2024).

Penjelasan itu disampaikan kepada pemilik pabrik tahu dan puluhan warga yang melakukan protes saat mengikuti audensi dengan pemangku wilayah Kecamatan Paron, di kantor Desa Kedungputri.

Suratno menyebut, endapan limbah pabrik tahu yang dibuang di sungai bisa berpotensi mencemari air tanah, itulah yang bisa menyebabkan penyakit. Selain itu bau yang menyengat yang menganggu saluran pernapasan.

"Saya kira sebelum ini berisiko tinggi terhadap warga yang bermukim di sekitar sungai tercemar limbah, alangkah baiknya limbah yang sudah berada di sungai segera dinetralkan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga mendatangi kantor desa memprotes keberadaan pabrik tahu. Sebab, limbah pabrik tahu yang berada di Dusun Krajan, Desa Kedungputri, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dinilai telah mencemari lingkungan.

Pri, perwakilan warga setempat meminta agar pabrik ditutup. Kata dia, limbah yang dibuang ke sungai menyebabkan bau tak sedap yang menyengat sehingga mengganggu pernapasan warga lingkungan di sekitar pabrik.

"Industri ini telah mencemari lingkungan, harus ditutup. Silakan beroperasi kembali asal limbah pabrik dibuang sesuai aturan. Sebelum adanya jatuh korban akibat menghirup bau limbah yang di buang di Sungai Ketonggo ini," tegas kata Pri, Senin (29/4/2024). (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ari Hermawan
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV